Lorenzo semakin dekati peran pebalap tes Yamaha?

Usai pernyataan Jorge Lorenzo bakal kembali ke paddock, muncul laporan soal masa depannya sebagai pembalap tes Yamaha MotoGP.
Lorenzo semakin dekati peran pebalap tes Yamaha?

Jorge Lorenzo mungkin hanya satu bulan memasuki masa pensiunnya, tetapi fokus pada masa depannya sudah mendominasi langkah penting berikutnya dalam paddock.

Awal pekan ini, X-Fuera mengonfirmasi bahwa ia pasti akan berada di paddock lagi saat wawancara dengan Servus TV – diyakini berkaitan atas pengumuman awal 2020 ketika kontrak HRC sang pebalap secara resmi berakhir 31 Desember.

 

Opsi yang langsung terbuka adalah lima kali juara dunia itu test riding, menjadi pundit televisi - atau kombinasi dari opsi-opsi tersebut - dengan La Gazzetta dello Sport melaporkan Lorenzo sebagai pebalap tes Yamaha.

 

Jika melihat kiprah #99 bersama Yamaha, tiga gelar juara dunia MotoGP dan 44 kemenangan Grand Prix dalam sembilan tahun, ia memenuhi persyaratan. Konferensi pers Managing Director, Lin Jarvis, juga tak mengesampingkan pebalap tes non-Jepang setelah perubahan rencana tes 2020.

 

Usai mengakhiri kemitraan dengan Jonas Folger, pabrikan Iwata telah menunjukkan minat untuk mengontrak Johann Zarco sebagai pebalap tes musim 2020. Namun, dua kali juara dunia Moto2 itu telah memilih bergabung dengan Avintia Racing.

 

Saat ini pebalap tes Yamaha adalah Katsuyuki Nakasuga dan Kohta Nozane yang sedang bersiap test di Jepang dan trek Grand Prix di Eropa. Tetapi dengan Lorenzo yang berstatus agen bebas mulai 2020, tampak masuk akal jika kembalinya ke paddock termasuk peran sebagai penguji.

“Melihat pengalaman kami, kami memutuskan untuk alasan kami sendiri bahwa kami tidak akan menurunkan onas Folger tahun depan, karena kami tidak memiliki konsensus di antara semua orang dalam kelompok bahwa itu adalah situasi yang tepat bagi kami,” terang Jarvis di Valencia.

“Tidak dikatakan bahwa kami tidak akan memiliki pebalap tes non-Jepang. Dikatakan bahwa itu bukan Folger.

Saya akan bilang tunggu saja, kami akan mengamati sekitar. Kami butuh pebalap cepat. Kami butuh seseorang yang dapat memberi kami masukan akurat agar dapat menjembatani kesenjangan antara grup tes Jepang dan level berikutnya.

“Kami tidak memperbaiki rencana, satu-satunya rencana yang diperbaiki adalah program tes kami. Kami tahu bahwa kami akan menggunakan motor dan tim yang akan bergerak di seluruh dunia untuk tes. Semoga kami akan segera memiliki pebalap yang lebih cepat lagi.”

Jarvis juga menjelaskan alasan di balik perubahan program tes Yamaha pada 2020 dengan dasar-dasar pada masukan yang berbeda antara tim tes yang berbasis di Eropa dan operasi yang berbasis di Jepang.

“Tahun depan adalah tahun yang sangat penting bagi kami untuk mengembangkan teknologi tertentu, terutama di mesin,” kata Jarvis yang menekankan Yamaha memburu top speed dan traksi. “Salah satu masalah yang kami temukan tahun lalu adalah cara kami tes di Eropa berbeda dengan cara mereka melakukannya di Jepang.

Jadi, sulit untuk membandingkan informasi, umpan balik dan interpretasi yang sama karena cara kerja Anda dan pendekatan yang berbeda.

“Kami memutuskan untuk menggunakan tim tes yang sama, tim Jepang, mereka akan tes Eropa juga. Ini adalah tim tes yang akan melakukan perjalanan ke sirkuit Eropa dan juga bekerja di sirkuit di Jepang.

Kami memutuskan di Sepang setelah perencanaan akhir kami [untuk tim tes MotoGP] apa yang harus kami lakukan untuk pebalap tes lain, pebalap tes non-Jepang.”

Setelah pengumuman pensiun Lorenzo, Jarvis pun memberi penghormatan kepada mantan pebalapnya itu sembari mengenang kenangan indah dengan X-Fuera yang mengamankan gelar juara Yamaha (2010, 2012 dan 2015).

Jelas kami punya hubungan yang sangat istimewa dengan Jorge karena kami bersama selama sembilan tahun, yang luar biasa, sangat tidak lazim bagi saya untuk sebuah merek memiliki sembilan tahun kontrak tanpa gangguan dengan pebalap,” tuturnya.

“Dia bergabung dengan kami ketika masih sangat muda dengan menunjukkan talenta dan menjanjikan [di kelas 250cc]. Kemudian dia tiba [di MotoGP] dengan keras, mendapat tiga pole position dan memenangi balapan ketiga bersama kami dan kemudian memenangi tiga kejuaraan dunia.”

Jika Lorenzo kembali ke Yamaha dalam kapasitas pengujian, maka itu akan menandai tahun kedua berturut-turut bagi HRC yang kehilangan mantan pebalapnya di pabrikan rival, setelah kepindahan Dani Pedrosa ke KTM akhir musim lalu.

Lorenzo juga dikabarkan bakal bekerja di televisi sebagai pundit reguler sejak Alex Criville.

Read More