Apakah Rivalitas F1 Hamilton-Verstappen Dimulai Kembali?
“Charles melakukan pekerjaan yang hebat, pertarungan yang hebat,” kata Lewis Hamilton setelah pertarungan yang mendebarkan dengan pebalap Ferrari Charles Leclerc pada F1 GP Inggris di Silverstone.
“Dia adalah pembalap yang sangat masuk akal - jelas sangat berbeda dengan apa yang saya alami tahun lalu. Di Copse misalnya, kami berdua melewatinya tanpa masalah.”
Hamilton secara tidak langsung mengungkit insiden dramatisnya dengan Max Verstappen di Copse pada Grand Prix Inggris tahun lalu, yang menjadi bumbu dari salah satu rivalitas paling intens di zaman modern.
Pertarungan keduanya berakhir secara kontroversial di Abu Dhabi setelah eks Race Director FIA Michael Masi menerapkan prosedur Safety Car yang keliru pada akhir balapan.
Lain Hamilton, lain pula Verstappen. Pembalap Red Bull itu menegaskan dirinya sudah move-on dari insiden Silverstone tahun lalu.
“Saya pikir itulah hal yang indah tentang pembalap, tentu saja pada saat Anda kesal,” kata pembalap Red Bull itu jelang Grand Prix Inggris. “Tapi Anda juga bisa dengan cepat melupakannya, move on, dan balapan dengan keras.
“Jika Anda melihat bagaimana kami berinteraksi juga tahun ini, itu ada di belakang kami. Bentrokan terjadi, beberapa sedikit lebih menyakitkan daripada yang lain tetapi Anda melanjutkannya.
“Kami hanya ingin saling berlomba di trek. Tentu saja tahun ini tidak sebanyak tahun lalu tetapi kami sangat menghormati masing-masing, termasuk apa yang terjadi tahun lalu.”
Hamilton mengaku trauma dengan Grand Prix Abu Dhabi
Dari reaksi kedua pembalap soal insiden Silverstone, terlihat Hamilton lebih susah melupakan kegagalan tahun lalu.
Hal ini diakui oleh sang pembalap dalam wawancara dengan Channel 4 selama akhir pekan Silverstone bahwa Grand Prix Abu Dhabi tahun lalu adalah trauma baginya.
“Itu akan selalu bersama saya,” kata juara dunia tujuh kali itu. “Saya pikir saat itulah seseorang mengalami trauma ini, karena itu bisa menjadi pengalaman traumatis ketika Anda kehilangan sesuatu yang telah Anda usahakan dengan keras, apa pun itu.
“Jadi saya pikir itu akan selalu menjadi bagian dari diri saya, tetapi saya ingin berpikir bahwa saya telah mendapatkan kekuatan darinya, saya akan mengatakannya. ini bukan sesuatu yang saya lihat kembali dan pikirkan untuk jujur, aku hanya melihat ke depan.
“Apa yang saya syukuri adalah masih cinta yang saya miliki untuk pekerjaan saya, untuk olahraga, dan dukungan yang saya miliki dalam olahraga tetapi juga melihat perubahan yang perlahan mulai terjadi.”
Tahun ini Hamilton dan Verstappen hanya terlibat dalam pertarungan langsung di Kanada saat Lewis mengalahkan Max dalam pertarungan keluar pit untuk posisi trek, namun itu jauh dari panasnya pertarungan tahun lalu.
Meski kedua pembalap tidak mengalami rivalitas hebat seperti 2021, fans Hamilton menunjukkan ketidaksukaan mereka kepada Verstappen dengan terus menyorakinya di Silverstone, pada akhirnya membuat Lewis angkat bicara untuk tidak mencemooh pembalap Belanda itu.
Dengan 50.000 fans Belanda yang fanatik akan bertolak ke Red Bull Ring untuk mendukung Verstappen di Grand Prix Austria akhir pekan ini, rasanya tidak mengejutkan jika kali ini posisinya akan terbalik.
Apakah Mercedes sudah kembali ke 'permainan'?
Ini adalah pertanyaan kunci dari artikel ini, apakah Mercedes bisa kembali bertarung dan menghidupkan kembali rivalitas panas Hamilton-Verstappen tahun lalu?
Seperti kita ketahui, 2022 bukanlah tahun yang mulus bagi Hamilton dan Mercedes. Dari sudut pandang ideal, ini seharusnya menjadi momen bagi Lewis membalas dendam dan meraih titel kedelapan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Namun dengan mobil Mercedes 2022 yang problematik, baik Hamilton ataupun rekan satu tim barunya George Russell tidak menemukan diri mereka dalam situasi untuk memperebutkan kemenangan.
Silverstone tampaknya menajdi titik balik saat Hamilton memimpin balapan untuk pertama kalinya tahun ini, dan bertarung untuk kemenangan setelah upgrade yang dibawa tim menuju Grand Prix Inggris, ia pada akhirnya finis ketiga dan mencetak fastest lap.
Performa impresif pada balapan kandangnya membuat Hamilton percaya diri bahwa Mercedes telah memangkas jarak dengan dua tim teratas saat ini - Red Bull dan Ferrari - dan mengisyaratkan kemenangan semakin dekat.
"Kami telah selangkah lebih dekat dengan mereka. Jadi kami harus terus mendorong," kata Hamilton, yang membuntuti Verstappen dengan 88 poin di klasemen kejuaraan.
“Fakta bahwa kami dapat mengikuti dan bertukar posisi, lap demi lap, adalah bukti dari arah yang saya pikir kami jajaki. Saya hanya bersyukur bahwa saya bisa berada dalam pertempuran. Karena saya belum berada dalam pertarungan itu untuk sementara waktu. ”
Hamilton menambahkan: “Saya pikir sangat menggembirakan bahwa kami berada dalam pertarungan. Untuk periode waktu yang lumayan, saya menyamai kecepatan Ferrari, dan bahkan lebih baik di beberapa tahap. Dan kami mendapat lap tercepat di akhir.
“Saya pikir kecepatan balapan pasti meningkat. Itu menjadi bagian terkuat kami dari mobil kami, saya pikir, tahun ini secara umum. Tapi itu pasti membantu kami sedikit lebih dekat. Saya rasa kami belum berada dalam posisi menang. Tapi kami tidak jauh."
Namun, berharap Mercedes mengulangi performa Silverstone mereka di Grand Prix Akhir pekan ini adalah perkara sulit. Red Bull Ring bukanlah tempat berburu yang menyenangkan untuk Silver Arrows, dengan Verstappen memenangi empat dari lima balalapan terakhir di sana.
Bos Mercedes Toto Wolff telah mengucilkan peluang timnya untuk melanjutkan momentum di Austria: "Kami 'kembali dalam permainan' di Silverstone, tetapi itu tidak berarti itu akan terjadi lagi," kata Wolff
“Kami memiliki momen di Barcelona di mana kami melihat cahaya di ujung terowongan dan kemudian tiga sirkuit jalanan berikutnya membuktikan bahwa kami salah, jadi saya tidak ingin membicarakan kami, atau terlalu optimis pada tahap ini. .
“Saya pikir Austria selalu sedikit sulit. Ada beberapa tikungan yang tidak kami sukai. Ini trek yang sangat berbeda dengan Silverstone dan trek yang tidak selalu cocok untuk kami di masa lalu.”
Mercedes mungkin akan kembali ke realita di Austria, namun dengan peningkatan daya saing mereka baru-baru ini, dan jika mereka benar-benar memecahkan masalah porpoising mereka, bukan tidak mungkin kita melihat pertarungan lanjutan antara Hamilton dan Verstappen.