Mick Schumacher Masuk dalam Persaingan Kursi Terakhir F1 2025
Mick Schumacher berharap bisa membalap untuk Sauber pada tahun 2025.
Saat ini, Sauber menyisakan satu-satunya kursi kosong terakhir untuk musim F1 2025. Dan Mick Schumacher berharap untuk memiliki kursi tersebut.
Setelah gagal dalam pertarungan untuk kursi Alpine yang diberikan ke Jack Doohan, Mick - anak juara dunia tujuh kali Michael Schumacher - melihat Sauber sebagai opsi untuk kembali ke F1.
Ia mengatakan kepada Sky Germany tentang Rencana B: "Saya akan menanganinya jika saatnya tiba dan Rencana A tidak berhasil.
"Rencana B pasti ada di pikiranmu. Aku tidak tahu ke mana arahnya saat ini.”
Schumacher menegaskan bahwa keputusan Sauber sudah dekat. Tetapi, pembalap mereka saat ini Valtteri Bottas juga merupakan pilihan utama.
"Menyelesaikan berbagai hal untuk masa depan, itu jelas menjadi prioritas utama saya karena ini sudah mulai terasa seperti waktu Natal, Anda tahu ini sudah semakin dekat jadi lebih baik menyelesaikannya," kata Bottas di Singapura.
Bottas, 35 tahun, sebelumnya menegaskan ia menginginkan kontrak jangka panjang, bukan komitmen jangka pendek.
Selain Bottas dan Schumacher, Franco Colapinto - yang tampil mengesankan bersama Williams sejak menggantikan Logan Sargeant di pertengahn musim - juga masuk ke dalam opsi.
Namun, Schumacher merupakan alternatif yang menarik bagi Sauber - yang tahun 2026 menjadi tim pabrikan Audi - untuk membentuk duo Jerman di tim mereka.
Seperti kita ketahui, Sauber telah mengontrak Nico Hulkenberg untuk tahun 2025. Kehadiran Mick tentu akan memperkuat nuansa Jerman di dalam skuad Hinwil.
Audi, produsen besar asal Jerman, berharap putra seorang legenda nasional dapat lebih memajukan proyek mereka. Schumacher juga akan menjadi pilihan yang lebih muda daripada Bottas.
Schumacher telah berusaha untuk kembali ke grid F1 sejak Haas memecatnya pada akhir tahun 2022, setelah dua musim.
Kepala tim kala itu, Guenther Steiner, mengutip banyaknya kecelakaan Schumacher sebagai alasan pemecatan.
Schumacher kini menjadi pembalap ketiga Mercedes selama dua tahun, yang melakukan kerja penting di simulator.
Ia juga bergabung dengan program ketahanan Alpine tahun ini, dan melaju di 24 Hours of Le Mans.