Renault Hentikan Program Mesin F1 pada Akhir 2025
Renault akan berhenti memproduksi mesin F1 untuk tim Alpine pada akhir tahun 2025.
Renault secara resmi mengonfirmasi program mesin F1 mereka akan berhenti pada akhir tahun 2025.
Dengan ini, tim Alpine yang dimiliki oleh Pabrikan Prancis itu akan menjadi tim pelanggan mulai 2026, dan diharapkan untuk memakai Power Unit Mercedes di era baru F1.
Fasilitas di Viry-Chatillon akan diubah menjadi 'Alpine Hypertech', dengan fokus pada teknologi motor listrik dan proyek mobil jalan raya milik pabrikan.
"Manajemen Alpine mengonfirmasi proyeknya untuk mengubah lokasi tersebut menjadi pusat teknik dan keunggulan teknologi tinggi pada akhir tahun 2024," demikian pernyataan Alpine.
"Aktivitas Formula 1 di Viry, tidak termasuk pengembangan mesin baru, akan berlanjut hingga akhir musim 2025."
Renault telah memproduksi mesin F1 selama lima dekade terakhir sejak pertama kali memasuki olahraga ini pada tahun 1977.
Renault dikabarkan berhenti memproduksi mesin F1 selama beberapa bulan, karena pabrikan itu kesulitan bersaing dengan rivalnya Mercedes, Ferrari, dan Honda sejak unit tenaga hibrida V6 diperkenalkan pada tahun 2014.
"Pembangunan pusat Hypertech Alpine ini merupakan kunci bagi strategi pengembangan Alpine dan, secara lebih luas, bagi strategi inovasi Grup," kata CEO Alpine Philippe Krief.
"Ini adalah titik balik dalam sejarah situs Viry-Châtillon, yang akan memastikan keberlangsungan ilmu pengetahuan dan penyertaan keterampilan langka dalam masa depan ambisius Grup sekaligus memperkuat posisi Alpine sebagai 'bengkel inovasi'.
"DNA balapnya tetap menjadi landasan merek tersebut. DNA ini akan terus mendorong proyek industri dan otomotif yang belum pernah terjadi sebelumnya, terutama berkat Hypertech Alpine."