Lawson Tidak Berada di F1 "Untuk Mencari Teman"
Liam Lawson merenungkan pertengkarannya baru-baru ini di lintasan dengan Sergio Perez dan Fernando Alonso.
Liam Lawson mengatakan dia "tidak di sini untuk mencari teman" setelah pertengkaran dengan Sergio Perez dan Fernando Alonso di putaran F1 baru-baru ini.
Alonso menyuarakan kekesalannya terhadap Lawson melalui radio tim pada Sprint Race di Austin, karena juara dunia dua kali itu tidak senang dengan pertahanan agresif pembalap RB tersebut.
Keduanya lalu terlihat terlibat pembicaraan intens di parc ferme setelah balapan.
Kisah serupa terjadi di Mexico City setelah pertarungan ketat antara Perez dan Lawson.
Lawson menunjukkan jari tengah kepada Perez di akhir balapan setelah kontak kecil.
Berbicara kepada Sky Sports menjelang Grand Prix Sao Paulo akhir pekan ini, Lawson menjelaskan konfrontasinya baru-baru ini.
"Tentu saja, tujuan saya bukanlah untuk keluar dan membuat musuh siapa pun, saya tidak mencoba menimbulkan masalah atau hal semacam itu," ungkapnya.
“Namun di saat yang sama, saya di sini bukan untuk mencari teman, saya di sini untuk menang, dan itulah yang menjadi fokus saya.
“Dan dalam situasi ini, kami berjuang keras untuk posisi ke-6 di klasemen konstruktor, dan saya juga berjuang untuk masa depan saya di Formula 1, jadi itulah yang menjadi fokus saya.”
Melihat lagi pertarungannya dengan Perez, Lawson mengungkapkan bahwa dia meminta maaf kepada pembalap Meksiko itu setelah balapan, tetapi bersikeras bahwa itu adalah insiden balapan.
"Ya, kami sempat berbincang sebentar setelah balapan, tetapi di saat yang sama, kami meninggalkan lintasan sangat awal, paling tidak segera setelahnya," imbuh Lawson.
"Itu adalah perkelahian di lintasan, dan saya tentu saja meminta maaf atas apa yang saya lakukan setelah insiden itu. Namun, dalam hal perkelahian yang terjadi di lintasan, saya kira [itu] dianggap sebagai insiden balapan dan sesuatu yang merupakan pertarungan sesaat."
Lawson berharap dapat tampil mengesankan di empat putaran terakhir musim ini saat ia berupaya mengamankan tempat di Red Bull untuk tahun 2025.
Pembalap Selandia Baru itu dianggap sebagai kandidat terdepan untuk menggantikan Perez jika Red Bull akhirnya memutuskan untuk melakukan perubahan.