Turki Masuk Daftar Merah Perjalanan, Nasib F1 GP Turki Abu-Abu
F1 GP Turki ditambahkan ke kalender musim 2021 bulan lalu sebagai pengganti Grand Prix Kanada, yang dibatalkan karena kejuaraan tersebut gagal menerima pengecualian dari aturan karantina 14 hari yang diberlakukan pada kedatangan ke Kanada.
Turki mengadakan perlombaan pada kalender 2020 yang dijadwal ulang, tetapi kembalinya ke jadwal bulan depan berada di bawah ancaman dengan pemerintah Inggris mengumumkan pada hari Jumat bahwa mereka menempatkan negara itu dalam daftar merah mulai Rabu 12 Mei.
Kedatangan ke Inggris dari negara-negara daftar merah diharuskan untuk melakukan karantina di hotel yang disetujui pemerintah selama 10 hari.
Dipahami bahwa pengecualian yang memungkinkan personel tim F1 terlibat langsung dalam olahraga untuk menghindari karantina tidak dapat diterapkan ke negara-negara dalam daftar merah.
Sekretaris transportasi Inggris Grant Shapps menekankan pada hari Jumat bahwa negara-negara dalam daftar merah "adalah negara-negara yang tidak boleh dikunjungi kecuali dalam keadaan ekstrim".
Dengan F1 GP Turki yang dijadwalkan berlangsung antara 11-13 Juni, satu minggu sebelum Grand Prix Azerbaijan di Baku, itu akan membuat nasib balapan sangat diragukan. F1 menghadapi komplikasi serupa selama Grand Prix Portugis sampai Portugal dikeluarkan dari daftar merah pada pertengahan Maret.
"Kami mengetahui pengumuman yang dibuat oleh pemerintah Inggris mengenai pembatasan perjalanan ke Turki, dan sedang menilai situasinya dan akan memberikan rincian lebih lanjut dalam beberapa hari mendatang," bunyi pernyataan yang dikeluarkan oleh F1 pada Jumat malam.
Penambahan Turki ke daftar merah juga berdampak pada final Liga Champions antara klub Inggris Manchester City dan Chelsea yang akan diadakan di Istanbul pada 29 Mei.