Marc Marquez Tegaskan Waktunya Lebih Sedikit dari Quartararo
Marc Marquez membandingkan keputusannya untuk pergi dari Honda dengan Fabio Quartararo yang tetap setia bersama Yamaha.
Marc Marquez meninggalkan kontrak besarnya di Honda pindah ke Gresini Ducati, di mana ia mencari motor yang bisa memberinya kesempatan untuk gelar MotoGP ketujuh.
Di sisi lain, Fabio Quartararo memilih untuk bertahan dengan Yamaha yang kesulitan meski ada tawaran dari Aprilia. Sebagai imbalan, kini dia berstatus sebagai pembalap dengan gaji terbesar di MotoGP.
Sama-sama berasal dari pabrikan Jepang yang tengah kesulitan, Quartararo memilih untuk mengambil langkah yang berbeda dari Marquez.
Melihat keputusan pembalap Prancis itu, Marquez menjelaskan bahwa situasinya dengan Quartararo berbeda.
"Kami berada di titik berbeda dalam karier olahraga kami, dia punya lebih banyak waktu, saya punya lebih sedikit,” kata Marquez kepada DAZN.
“Saya berada pada momen yang lebih kritis, saat saya membutuhkan perubahan itu dan melihat diri saya kembali kompetitif.
“Dia memiliki hubungan yang sangat baik dengan Yamaha dan proyeknya akan terus berjalan.”
Sudah berusia 31 tahun dengan sejarah cedera yang sangat panjang, Marquez sadar ini adalah momen terakhir untuk merubah haluan kariernya.
Di sisi lain, Quartararo masih berusia 24 tahun. Quartararo masih punya banyak waktu untuk menata kariernya jika keputusannya bertahan di Yamaha tidak membuahkan hasil seperti yang diharapkan.
Untungnya, Yamaha dan Honda mendapatkan keuntungan dari konsesi tahun ini yang bisa membantu mereka mengejar ketertinggalan dari pabrikan Eropa.
Saat Honda harus memulai fase rebuild tanpa Marquez, Yamaha bisa menyusun rencananya dengan Quartararo setidaknya untuk dua tahun ke depan.
Quartararo juga telah memberikan bocoran terkait perubahan masif Yamaha untuk masa depan.
"Sulit untuk memberikan pendapat dari luar, karena [dia] tahu persis apa yang mereka janjikan kepadanya," lanjut Marquez.
“Logikanya Yamaha sedang mengerjakan sebuah proyek, mereka merekrut orang-orang dan mereka akan meyakinkannya di sana.
“Meskipun gaji juga merupakan sesuatu yang kurang lebih penting…”
Quartararo mengklaim keputusan bertahan dibuat setelah rapat dengan insinyur teratas Yamaha di Portimao.
"Di Portugal kami mengadakan pertemuan besar dengan manajemen puncak para insinyur Yamaha mengenai proyek mulai sekarang hingga akhir tahun, dan juga 2025 dan 2026,” ujarnya.
“Ada beberapa hal menarik yang masih dirahasiakan di Yamaha. Orang baru. Proyek ini akan menjadi besar. Jadi keputusan dibuat di Portugal.”