Lorenzo "Tidak Menerima" Gaya Balap Marc Marquez saat Debut MotoGP

Juara MotoGP tiga kali Jorge Lorenzo berbicara tentang Ducati, Marc Marquez, dan pertarungan gelar MotoGP 2025.

Jorge Lorenzo, Yamaha, 2013 Spanish MotoGP
Jorge Lorenzo, Yamaha, 2013 Spanish MotoGP
© Gold and Goose

Tahun depan akan menjadi saksi penting bagi Ducati, yang akan menurunkan line-up pabrikan terkuatnya dalam bentuk Francesco Bagnaia dan Marc Marquez.

Melihat tahun 2025, Jorge Lorenzo yakin pertarungan antara Marquez dan Bagnaia akan dimulai secara berimbang.

"Saya pikir, karena berbagai alasan, ini akan menjadi tantangan yang akan dimulai dengan cara yang sama," katanya di Festival dello Sport di Italia.

Lebih jauh, Lorenzo juga melihat perubahan kentara dalam gaya balap Marc Marquez dibandingkan saat debut MotoGP.

Juara MotoGP tiga kali itu mengakui bahwa dia tidak menyukai gaya balap agresif Marquez saat debut MotoGP, yang kini telah berubah menjadi lebih "menghormati" rivalnya.

“Pada tahun 2013 saya tidak menerima cara balapannya yang sangat agresif. Sekarang dia lebih menghormati para rivalnya," lanjutnya.

“Harus dikatakan bahwa aturannya lebih ketat dibandingkan 10 tahun yang lalu.

"Dia adalah pemain hebat di level olahraga. Sejak 2020, dia sangat tidak beruntung dalam hal kondisi fisiknya.

“Tanpa masalah-masalah itu, dia akan memenangkan setidaknya dua atau tiga kejuaraan dunia lagi.”

Penyesalan Lorenzo di Ducati

Lorenzo pindah dari Yamaha, tempat ia melakoni debut MotoGP pada tahun 2008 dan memenangi seluruh gelar kelas utamanya, ke tim pabrikan Ducati pada tahun 2017.

Setelah musim debut yang buruk yang hanya menghasilkan tiga podium, Lorenzo diumumkan meninggalkan Ducati pada akhir tahun 2018 tepat saat ia mulai meraih kemenangan dalam balapan menggunakan Desmosedici di GP Italia tahun itu.

Lorenzo menang tiga kali bersama Ducati sebelum cedera mengakhiri musim itu, kemudian pindah ke Honda pada tahun 2019, yang kemudian membuatnya pensiun dari dunia balap.

“Sekarang ini adalah motor terbaik; tidak ada titik lemah,” kata Lorenzo.

“Kami [saya dan manajer umum Gigi Dall'Igna] bertemu pada tahun 2004, tahun terakhir saya di kelas 125cc.

"Takdir mempertemukan kami di Ducati. Saya sangat menyesal tidak memenangkan gelar bersama merek Italia itu.

“Saya yakin, jika saya bertahan dua tahun lagi, kami akan menang.”

Lorenzo digantikan oleh Danilo Petrucci untuk musim 2019, yang memenangkan dua Grand Prix bersama Ducati dalam dua musim.

Read More