Dominasi Ducati di MotoGP 2024 dalam Angka
Ducati membuat terobosan baru pada tahun 2024 dengan mendominasi MotoGP.
Musim MotoGP 2024 akan dikenang karena dominasi total Ducati saat meraih gelar dunia lainnya.
Memulai perjalanannya di MotoGP tahun 2003 saat pabrikan Jepang mendominasi, Ducati telah menghadapi pasang surut yang ekstrem selama dua dekade terakhir.
The Bologna Bullet memulai hidupnya sebagai penantang kemenangan antara 2003 sampai 2006 sebelum Casey Stoner memberi gelar pertama mereka pada tahun 2007.
Meski Stoner terus menang di atas motornya pada tahun-tahun berikutnya, kejuaraan semakin jauh karena Desmosedici terbukti menjadi motor yang sulit dikendarai.
Ketika Stoner pergi pada tahun 2011, Ducati mencapai titik terendahnya, yang bahkan tidak bisa 'disembuhkan' oleh Valentino Rossi saat The Doctor melakukan perpindahan besar dari Yamaha.
Tercatat Rossi hanya membukukan tiga podium dalam dua musim sebagai pembalap Ducati, yang berujung kembalinya legenda MotoGP itu ke Yamaha pada tahun 2013.
Pada akhir tahun itu, Ducati mendatangkan Gigi Dall'Igna dari Aprilia sebagai General Manager divisi Corse untuk membantu mengembalikan merek tersebut ke jalur yang benar.
Meski prosesnya lambat, Ducati kembali menjadi pemenang balapan pada tahun 2016, memperebutkan gelar hingga putaran final pada tahun 2017, sampai akhirnya kembali ke puncka MotoGP pada tahun 2022.
Membalikkan defisit 91 poin di pertengahan musim, Francesco Bagnaia memenangkan gelar tahun 2022 dan melanjutkannya dengan gelar kedua pada tahun 2023 saat Ducati menemukan langkahnya sebagai kekuatan dominan MotoGP.
Pada tahun 2024, Ducati membawa dominasi mereka ke level lain dengan meraih 19 kemenangan Grand Prix dari 20 balapan, sebuah rekor baru di MotoGP.
Dan pada 14 kesempatan, podium Grand Prix dikunci oleh tiga Desmosedici GP Ducati, rekor lain yang dipecahkan musim ini.
Secara total, Ducati meraih 53 podium yang disumbangkan enam dari delapan pembalapnya sepanjang 2024, dan meraih 16 podium.
Catatan ini membuat rentetan finis podium Ducati mencapai 66 balapan, dan Ducati juga selalu menempatkan salah satu pembalap mereka di podium Sprint Race sejak format baru diperkenalkan pada tahun 2023.
Dari enam dari delapan pembalapnya pada tahun 2024, Ducati mencetak 53 podium dan meraih 16 posisi terdepan, sementara rangkaian finis podium berturut-turutnya mencapai 66 balapan.
Pada akhir tahun 2024, jumlah kemenangan Grand Prix Ducati mencapai 106, menjadikannya satu-satunya pabrikan Eropa dalam sejarah MotoGP yang melampaui centurion.
Musim lalu menandai tahun kelima berturut-turut Ducati memenangi kejuaraan konstruktor, sementara satelit Ducati Pramac memenangi kejuaraan tim.
Jorge Martin menjadi juara dunia ketiga setelah mantan pembalap Pramac itu mencetak gelar kelas utama pertamanya.
“Dominasi yang ditunjukkan Ducati melalui motornya, pebalapnya, dan teknisi di musim MotoGP 2024 akan tetap abadi di hati para penggemar olahraga ini,” kata CEO Ducati Claudio Domenicali.
“Saya sangat bahagia untuk Jorge, seorang pebalap berbakat luar biasa yang tumbuh bersama Ducati dan bersama kami mewujudkan mimpinya sejak ia masih kecil.
“Setelah kegembiraan luar biasa tahun 2022 dan 'kemenangan kesadaran' tahun 2023, hari ini kami ingin merayakan kemenangan sebuah sistem: “Sistem Ducati”.
“Sebuah sistem yang terinspirasi oleh ajaran Galileo Galilei, penemu metode ilmiah dan ilmu pengetahuan modern.
“Sistem yang telah membawa kami menjadi yang terbaik dalam kompetisi balap lintasan, dan yang juga kami terapkan dalam penelitian, desain, dan pengembangan produk kami, dengan bangga menghadirkan rekayasa buatan Italia ke seluruh dunia.”