Foggia Pertanyakan Promosi MotoGP Binder setelah Insiden Portimao
Dennis Foggia mempertanyakan kepantasan Darryn Binder promosi ke MotoGP setelah insiden yang melibatkan kedua pembalap pada lap terakhir Moto3 Algarve.
Dalam sebuah momen yang menentukan gelar pada hari Minggu, Binder melakukan divebomb kepada Sergio Garcia di Tikungan 3, dan menabrak bagian belakang motor Foggia setelah benar-benar salah menilai titik pengereman.
Itu terjadi beberapa saat setelah Pedro Acosta merebut posisi depan, sebuah overtake yang mengantarnya menuju gelar Moto3 2021. Tetapi bagi Foggia, itu adalah akhir yang menghancurkan untuk musimnya dan yang membuatnya 'sangat sedih'.
"Saya sangat sedih. Sial, balapan sial, dan juga putaran terakhir yang sial. Tapi, saya senang dengan kejuaraan dunia saya," kata Foggia. “Saya tahu bahwa di bagian akhir musim saya adalah yang terbaik. Jadi, saya senang tetapi juga tidak terlalu senang karena kami ingin memenangkan kejuaraan.
“Sulit, saya kehilangan kejuaraan bukan karena saya, tetapi karena pembalap lain. Saya tahu ketika Pedro [Acosta] melewati saya di sektor pertama, saya sangat santai karena saya sedikit lebih baik di sektor terakhir.
"Yang pasti, saya akan menyerang: juga mungkin saya akan jatuh tetapi saya akan menyerang. Akhirnya, saya finis kedua di kejuaraan dan sekarang kita lihat saja tahun depan. Saya memberikan yang terbaik dan hanya itu yang bisa saya lakukan."
Sesaat setelah balapan, Binder terlihat berjalan ke garasi Leopard untuk meminta maaf kepada Foggia, namun tim langsung meminta pembalap Afrika Selatan itu meninggalkan garasi.
Binder, yang selalu memiliki reputasi cukup liar dengan manuver yang terkadang berbahaya, akan pindah ke MotoGP pada 2022, sebuah keputusan yang cukup mengherankan menurut Foggia setelah insiden hari Minggu.
"Aneh sekali karena pembalap ini [Binder] akan menjadi pembalap MotoGP tahun depan, saya tidak mengerti, tapi seperti ini," kata Foggia.
Bukan hanya reputasinya yang cukup liar di trek, Binder juga tidak menampilkan hasil untuk seseorang yang layak untuk promosi dari Moto3 menuju MotoGP setelah gagal naik podium lagi sejak double-header Qatar.