Memiliki Mobil Pemenang Balapan, Leclerc Ubah Pola Pikirnya
Charles Leclerc menikmati skenario impian untuk musim F1 2022 dengan memenangi dua dari tiga balapan awal untuk memberinya keunggulan 34 poin dari George Russell, dan 46 poin dari saingan utamanya, Max Verstappen.
Pembalap Monaco itu meraih kemenangan keduanya musim ini dengan performa dominan di Grand Prix Australia saat ia terus menegaskan kresedensialnya sebagai calon juara dunia.
- Podcast F1 Crash.net EP5: Leclerc Tegaskan Kresedensial Favorit Gelar
- Haas Kompetitif, Kekhawatiran Aliansi Tim-B F1 Muncul Lagi
- Binotto Akui Start Ferrari Musim 2022 Lampaui Ekspektasinya
Meskipun dia belum pernah bertarung untuk gelar F1, memenangi kejuaraan bukanlah hal baru bagi Leclerc yang meraih titel back-to-back GP2 (2016) dan Formula 2 (2017) sebelum mendapat promosi ke F1 pada 2018.
Leclerc menolak anggapan bahwa dia telah meningkatkan performanya dari tahun lalu, sebaliknya pembalap 24 tahun itu menyoroti satu perbedaan utama dari Ferrari yang membantunya mengadaptasi pola pikir baru.
"Saya pernah berada dalam situasi ini di kategori junior, tetapi berada di [posisi serupa] untuk F1 sangat berarti," kata Leclerc setelah menang di Melbourne. “Terutama setelah dua tahun terakhir dan terutama dengan tim seperti Ferrari. Jadi rasanya luar biasa.
“Jelas, pola pikirnya sedikit berbeda dibandingkan dua tahun terakhir karena sekarang saya tahu bahwa di bawah saya, saya memiliki mobil yang mampu menang dan saya tidak perlu berlebihan untuk melakukan sesuatu yang sangat istimewa dan spektakuler untuk mendapatkan satu atau dua posisi - karena saya tahu itu ada di dalam mobil dan saya hanya harus melakukan pekerjaan itu.”
Mungkin pertanyaan terbesar dari Leclerc untuk musim ini apakah dia bisa mengatasi kecendrungan untuk melakukan kesalahan aneh yang memiliki konsekuensi besar, contohnya insiden kualifikasi Monaco tahun lalu.
Leclerc mengakui kesalahan seperti itu muncul karena keinginan untuk menghasilkan sesuatu yang istimewa dengan mobil yang tidak mampu bertarung di depan grid. Oleh karena itu, ia bisa menurunkan intensitas dan risiko kesalahan dengan F1-75 yang diklaim salah satu, jika bukan mobil terbaik di grid saat ini.
Penampilan dominan dan tanpa cela di Albert Park adalah demonstrasi terbesar bahwa Leclerc memiliki semua kredensial yang dibutuhkan untuk memenangkan gelar F1 perdananya.
Namun, Leclerc tidak ingin terlena dengan keunggulan besar yang sudah dibangun karena masih ada 20 balapan tersisa dari musim terpanjang F1.
“Jelas kami baru berada di balapan ketiga sehingga sulit untuk memikirkan kejuaraan,” tegasnya. “Tapi sejujurnya, kami memiliki mobil yang sangat kuat, mobil yang sangat andal juga, dan untuk saat ini kami selalu berada di sana.
“Saya berharap ini berlanjut seperti ini dan jika itu terjadi maka kami mungkin memiliki peluang untuk kejuaraan yang jelas membuat saya tersenyum setelah dua tahun terakhir, yang sulit bagi tim dan juga untuk diri saya sendiri. Jadi senang bisa kembali ke posisi ini.”
Bisakah Ferrari tetap di depan Red Bull?
Ferrari belum pernah meraih titel baik pembalap ataupun konstruktor sejak 2008, namun tidak diragukan skuat Maranello berada dalam posisi terbaiknya untuk mengakhiri paceklik gelar tahun ini.
Pakaian Italia bertekad untuk tidak mengulangi kesalahan yang memupus harapannya tahun 2017 dan 2018 saat mereka akhirnya kalah dari Mercedes ketika pabrikan Jerman itu unggul dalam perlombaan pengembangan.
Ferrari juga akan mengingat bagaimana keunggulan 39 poin yang dipegang Fernando Alonso atas Sebastian Vettel pada 2012 sirna setelah Seb, yang kala itu membela Red Bull, melakukan comeback luar biasa pada 7 balapan terakhir untuk memutar defisitnya menjadi keunggulan 3 poin.
Meski Ferrari memegang keunggulan dominan baik dalam hal pembalap ataupun konstruktor, mereka tidak bisa lengah di tengah perlombaan pengembangan yang sibuk saat semua tim coba mencari formula terbaik untuk merancang mobil generasi terbaru.
Kepala tim Ferrari Mattia Binotto telah mengklaim bahwa timnya berada dalam posisi yang jauh lebih baik dibandingkan dengan masa lalu, dan Leclerc juga yakin bahwa Ferrari memiliki apa yang diperlukan untuk menghadapi tantangan menjaga Red Bull di belakang.
“Untuk mengikuti Red Bull akan sulit tetapi tim yang sama yang mengerjakan mobil ini yang akan mengerjakan pengembangan untuk mobil tahun ini,” jelasnya.
“Tidak ada alasan bagi kami untuk mundur. Semua orang di Maranello telah melakukan pekerjaan yang bagus untuk membangun mobil ini untuk tahun ini. Ada beberapa perkembangan yang akan datang dan saya yakin itu akan berjalan ke arah yang benar.
"Saya tidak akan terlalu fokus pada yang lain. Kami harus fokus pada diri kami sendiri, bukan pada orang lain.
“Sejak dua tahun terakhir, saya benar-benar melihat lompatan dalam cara kami menganalisis setiap akhir pekan, dalam cara kami mengidentifikasi kelemahan kami dan seberapa cepat kami bereaksi dan mencoba dan menjadi lebih baik di tempat-tempat yang kami kesulitan.
“Jadi saya yakin tim dapat melakukan pekerjaan yang hebat dengan pengembangan tahun ini.”