Dua Opsi Realistis yang Bisa Dijajaki Audi untuk Musim 2026
Dengan dua tahun tersisa menuju debut Audi di F1, kami melihat dua opsi pembalap yang realistis untuk direkrut.
Audi akan mengambil alih proyek Stake F1 Team yang sekarang dijalankan Sauber pada tahun 2026, tapi masih menjadi pertanyaan siapa yang akan membalap untuk pabrikan Jerman tersebut.
Dua pembalap saat ini, Valtteri Bottas dan Zhou Guanyu tentu memiliki harapan untuk mengambil kursi tersebut, tapi masa depan keduanya setelah 2025 masih belum ditentukan.
Bottas memiliki prospek yang lebih baik dari keduanya karena pembalap Finlandia 34 tahun itu memiliki kontrak bersama tim sampai akhir 2025.
Sementara itu, kontrak Zhou saat ini akan habis pada akhir tahun dan tidak ada jaminan dia memiliki kursi tersebut untuk 2025.
Keraguan terhadap masa depan pembalap Tiongkok itu muncul sejak akhir musim lalu, di mana tim menunda keputusan untuk mempertahankannya di tim untuk 2024.
Sauber juga menimbang untuk mempromosikan pembalap junior dan juara F2 2023 Theo Pourchaire, namun pada akhirnya Zhou memiliki kursi tersebut untuk 12 bulan lainnya.
Beberapa pembalap juga sudah dikaitkan dengan proyek F1 Audi yang sangat dinantikan, dan komposisi line-up pembalap yang benar-benar baru adalah sebuah kemungkinan.
Redaksi F1 Crash.net melihat dua kandidat yang realistis untuk membantu Audi mencapai rencana besarnya di F1, siapa saja?
Carlos Sainz
Rumor yang mengkaitkan Carlos Sainz ke Audi tidak hilang meski sang pembalap menegaskan bahwa prioritasnya adalah bertahan di Ferrari untuk tahun-tahun mendatang.
Bagaimanapun, Sainz, yang kontraknya habis akhir tahun ini, bisa menjadi pemain penting dari Silly Season 2025.
Satu-satunya pembalap non-Red Bull yang memenangi balapan tahun 2023 menginginkan kejelasan terkait masa depannya di Ferrari sebelum dimulainya musim 2024, sesuatu yang juga ingin dilakukan tim Maranello.
Namun kedua pihak tidak menemui titik tengah untuk durasi kontrak, karena Ferrari dilaporkan enggan untuk memberi Sainz kontrak yang lebih panjang.
Negosiasi yang berkepanjangan dapat mendorong rival untuk mengambil Sainz, yang dirumorkan menjadi target utama Audi.
Sebagai pemenang Grand Prix dua kali, meraih lima pole dan 18 kali berdiri di podium, kedatangan Sainz akan menjadi pernyataan dari ambisi brand Jerman di F1.
Mungkinkah Sainz berpaling dengan prospek memimpin projek F1 Audi? Jika iya, pembalap Spanyol itu akan kembali bekerja dengan mantan bosnya di McLaren Andreas Seidl.
Menariknya, sang ayah Carlos Sainz Sr. juga memiliki keterkaitan dengan Audi. Pereli legendaris Spanyol itu baru saja memenangi Reli Dakar 2024 dengan Audi, dan mengungkapkan bahwa ia dan Sainz Jr sudah membahas prospek kepindahan ke pabrikan Jerman.
Sampai Sainz resmi memperpanjang kontraknya di Ferrari, spekulasi Audi akan terus muncul.
Alex Albon
Alex Albon menjadi salah satu pembalap yang paling diminati setelah penampilan impresifnya bersama Williams pada dua musim terakhir.
Pembalap Thai-Inggris itu dirumorkan sebagai pilihan pertama Ferrari jika Sainz pindah ke Audi. Namun, apa jadinya jika kedua pembalap justru menjadi rekan satu tim di skuat Jerman?
Setelah membangun kembali reputasinya setelah kehilangan kursi Red Bull pada akhir 2020, Albon pantas untuk memiliki kesempatan lain di tim papan atas.
Audi mungkin belum mencapai level itu pada debutnya, tapi mereka memiliki sumber daya yang memadai untuk melakukan itu. Persiapan untuk 2026 sudah dilakukan sejak saat ini, dengan Sauber memperkuat personel dan sisi operasional tim.
Masih berumur 27 tahun, Albon sedang berada di puncak kariernya dan bisa menjadi perekrutan yang cerdas untuk Audi.
Meski dia yakin Williams punya masa depan yang cerah di bawah Team Principal baru James Vowles, Albon ingin opsinya tetap terbuka untuk 2025 dan tidak mau terburu-buru memperpanjang kontraknya.
Bahkan muncul rumor, yang dilaporkan ESPN, bahwa Albon "ingin melepas kontraknya saat ini di Williams" setelah dua tim gagal merekrutnya tahun lalu.
Apakah Audi bisa menjadi opsi yang tepat, di waktu yang tepat untuk Albon? Menarik untuk ditunggu.