Wolff akan "Senang" Jika Memiliki Verstappen di Mercedes
Toto Wolff mengonfirmasi keinginannya untuk melihat dunia F1 Max Verstappen di Mercedes.
Masa depan Max Verstappen telah menjadi subjek spekulasi yang intens di tengah laporan keretakan di kubu Red Bull di tengah kontroversi seputar Team Principal Christian Horner yang tak kunjung mereda.
Setelah kualifikasi di Grand Prix Arab Saudi pada hari Jumat, juara dunia tiga kali itu meningkatkan tekanan pada Red Bull dengan menyarankan dia bisa keluar dari tim jika Helmut Marko dipecat ketika ketidakpastian seputar posisi pembalap Austria berusia 80 tahun itu muncul.
Setelah kualifikasi hari Jumat di Arab Saudi, Verstappen memberi tekanan ke Red Bull dengan mengisyaratkan bahwa dia bisa pergi dari tim jika Helmut Marko dipecat menyusul kabar bahwa pria 80 tahun itu diinvestigasi dan terancam mendapat skorsing.
Tapi Marko mengungkapkan bahwa dia akan tetap bersama tim setelah pembicaraan positif dengan CEO Red Bull Oliver Mintzlaff pada hari Sabtu di Jeddah.
Di tengah kegoyahan tersebut, Wolff mengakui bahwa Mercedes tertarik dengan Verstappen, yang menjadi kandidat ideal untuk menggantikan juara dunia tujuh kali Lewis Hamilton yang pindah ke Ferrari tahun depan.
"Saya ingin sekali memilikinya [Verstappen]. Tapi pertama-tama kita perlu memperbaiki mobil kita. Kami berhutang budi kepada pembalap kami George dan Lewis untuk meningkatkan mobil dan memberi mereka perlengkapan yang bagus sebelum memimpikan masa depan tahun depan,” kata Wolff.
"Saya pikir kami akan menunggu keputusannya. Kami memiliki beberapa opsi menarik. Semakin kami dapat menilai bagaimana musim berjalan, pembalap muda, yang sedikit lebih tua, itu tidak akan menjadi keputusan yang ingin kami ambil dalam beberapa minggu ke depan, melainkan beberapa bulan tergantung ke mana arahnya.”
Ketika ditanya apakah Verstappen merupakan target utama Mercedes untuk menggantikan Hamilton, Wolff menjawab: “Ini adalah keputusan yang harus diambil Max dan tidak ada tim di grid yang tidak menolak untuk melakukan handstand [melakukan apapun] agar bisa memiliknya di dalam mobil."
Horner, yang dibebaskan dari kesalahan setelah penyelidikan atas tuduhan perilaku tidak pantas yang diajukan oleh rekan wanitanya yang sekarang sedang diskors, menegaskan tidak ada perebutan kepemimpinan di Red Bull setelah balapan hari Sabtu di Jeddah, yang didominasi oleh Verstappen.
Pada awal akhir pekan, Horner juga menekankan bahwa dia “yakin” bahwa Verstappen akan menyelesaikan kontraknya dengan Red Bull, yang berlaku hingga akhir 2028, meskipun terjadi konflik dengan ayah pembalap Belanda itu, Jos, pada pembukaan musim di Bahrain.