Pembalap F1 yang Kehilangan Kursinya Bahkan sebelum Debut

Kisah terlupakan tentang seorang pembalap F1 yang kehilangan kursinya sebelum sempat balapan...

Luiz Razia in 2013
Luiz Razia in 2013

Dengan hanya satu balapan F1 yang telah diraihnya, Jack Doohan sudah berada di bawah tekanan langsung untuk mempertahankan posisinya di Alpine untuk musim 2025 mendatang.

Pada hari Kamis, Alpine mengumumkan bahwa mereka telah mengontrak Franco Colapinto dengan kontrak “multi-tahun” dari Williams sebagai pembalap uji dan cadangan baru mereka.

Mengingat banyaknya rumor seputar minat Colapinto dan Flavio Briatore padanya, kiprah Doohan di F1 kemungkinan tidak akan bertahan lama.

Alpine telah memastikan bahwa Doohan akan berada di dalam mobil pada awal musim, tetapi pembalap Australia itu telah berada dalam posisi yang semakin canggung.

Setidaknya bagi Doohan, ia mampu melakoni debut F1 bersama Alpine, menggantikan Esteban Ocon di Grand Prix Abu Dhabi yang mengakhiri musim.

Salah satu pembalap yang dikontrak tim F1 tetapi tidak ambil bagian dalam balapan pertama tahun itu adalah pembalap Brasil Luiz Razia.

Untuk tahun 2013, tim kecil Marussia memilih jajaran pembalap F1 pendatang baru yakni Razia dan pembalap Inggris Max Chilton.

Marussia adalah salah satu dari tiga tim yang bergabung dalam grid pada awal tahun 2010.

Berjuang untuk kelangsungan hidup mereka di F1, Marussia mengontrak Razia terutama karena dukungan finansialnya yang signifikan.

Pembalap Brasil itu menggantikan veteran Timo Glock untuk musim mendatang, sehingga sangat melemahkan susunan pembalap mereka, setidaknya di atas kertas.

Promosi Razia dari pembalap cadangan menjadi pembalap penuh waktu datang sangat terlambat, dengan pengumuman resminya baru terjadi pada bulan Februari saat pengujian pra-musim 2013 sedang berlangsung.

Keluarnya Razia membuka jalan bagi anak didik Ferrari

Namun dalam waktu tiga minggu, Marussia telah melepas Razia setelah sponsornya dari Brazil gagal membayar pembayaran kedua.

Kepala tim John Booth menjelaskan keputusan tersebut, seperti dikutip Autosport: “Kami mendapati diri kami dalam situasi di mana kami harus mengakhiri kontrak kami dengan Luiz Razia.

“Setelah memperjelas dasar yang harus kami gunakan untuk beroperasi pada tahun 2013, dan mengingat langkah-langkah yang telah kami ambil untuk menerapkan struktur baru tersebut, kami tidak punya pilihan lain selain tetap berpegang teguh pada prinsip-prinsip yang telah kami identifikasi sebagai kunci untuk mengamankan masa depan jangka panjang kami.”

Artinya, Razia, meskipun telah menandatangani kontrak dengan tim, tidak pernah mendapat kesempatan untuk melakoni debut F1-nya.

Jules Bianchi
Jules Bianchi

Namun hal itu terbukti menjadi berkah tersembunyi, karena Marussia justru mendapatkan pembalap binaan Ferrari, Jules Bianchi.

Bianchi berkembang pesat di tim tersebut, mencetak poin pertama mereka di Grand Prix Monaco 2014.

Penampilan pembalap Prancis itu kemungkinan besar akan membuatnya bersaing untuk membalap di Ferrari di masa mendatang jika saja kecelakaan tragis yang dialaminya di Grand Prix Jepang 2014 tidak terjadi.

Bianchi kehilangan kendali atas mobilnya dalam kondisi berbahaya di Suzuka, dengan mobilnya meluncur di bawah kendaraan penyelamat.

Dia menghabiskan sembilan bulan berikutnya dalam kondisi koma dan meninggal secara tragis pada tanggal 17 Juli 2015.

Warisan Bianchi terus terasa di F1, dengan diperkenalkannya perangkat keselamatan Halo.

Ia juga merupakan 'ayah baptis' pembalap Ferrari saat ini, Charles Leclerc.

Read More