EKSKLUSIF: Mario Aji Menilai Musim Debutnya di Moto2

Pembalap debutan Moto2 Mario Suryo Aji berbicara tentang musim pertamanya di kelas menengah.

Mario Aji, Honda Team Asia, Grand Prix Emilia Romagna
Mario Aji, Honda Team Asia, Grand Prix Emilia Romagna
© Gold and Goose

Setelah dua tahun membalap di Moto3, Mario Aji mendapatkan promosi ke Moto2 bersama Honda Team Asia sebagai rekan satu tim Somkiat Chantra.

Berkompetisi di kelas menengah Grand Prix untuk pertama kalinya, Mario sudah tiga menyelesaikan balapan di 15 besar, yang terakhir dilakukannya di Aragon.

Berbicara secara ekslusif kepada Crash.net jelang Grand Prix Indonesia di Sirkuit Mandalika, Mario memberi penilaian terhadap musim Moto2-nya sejauh ini.

"Mario sendiri bisa menilai di atas tujuh sih, sebagian race dan sebagian sesi Mario bisa menunjukkan sedikit potensial, kurang lebih Mario bisa bersaing dengan pembalap tercepat cuma untuk konsisten finis di 15 besar mungkin belum konsisten, tapi dari sisi pelajaran dan pengalaman Mario bisa memberi nilai di atas 7. Bukan dilihat dari hasil, ya," ujar Mario kepada Crash.net di Sirkuit Mandalika, Kamis (26/9).

Saat disinggung apa yang bisa ditingkatkan, Mario menekankan riding position menjadi fokus utamanya dalam peralihan dari Moto3 ke Moto2.

"Untuk sekarang riding position, setiap kali Mario komunikasi sama mekanik jarang sekali mengeluhkan motor karena hampir tidak ada kendala. Tim juga tidak pernah lupa mengingatkan pada setiap sesi untuk mengubah sedikit riding style agar lebih baik ke depannya, dan itu butuh waktu karena Chantra sendiri membutuhkan waktu lima sampai enam tahun untuk bisa mengganti riding position," jelasnya.

Ketika diminta untuk menjelaskan lebih jauh, Mario menambahkan: "Karena kita harus memanage bagaimana tidak membanting motor dengan sudut yang sangat tinggi, karena itu akan sangat berpengaruh dengan performa ban sepanjang balapan.

"Targetnya adalah pada diskusi terakhir bersama tim untuk melakukan sependek waktu dengan lean [rebah di tikungan] dan menegakkan [mengangkat motor] lebih cepat."

Pun demikian, Mario merasa lebih nyaman dengan motor Moto2 dibandingkan Moto3 tunggangannya tahun lalu, dan meyakini bahwa dirinya memiliki ruang untuk perbaikan dengan motor Moto2.

"Mario memiliki feeling tersebut [feeling bahwa lebih nyaman di atas motor Moto2], sekarang memiliki ruang untuk progress di kelas Moto2. Jadi Mario tidak terlalu khawatir, hanya perlu memberikan yang terbaik dan kita lihat hasilnya."

Read More