Aleix: Dovizioso adalah pebalap favorit saya!

“Semua orang bicara tentang Marquez, Vinales, Valentino... tetapi bagi saya, apa yang dilakukan Dovi sangat mengesankan” - Aleix Espargaro.
Aleix: Dovizioso adalah pebalap favorit saya!

Sepanjang kariernya di MotoGP, Aleix Espargaro telah melawan para pebalap, seperti Valentino Rossi, Casey Stoner, Dani Pedrosa dan Marc Marquez – belum lagi adik laki-lakinya sendiri, Pol. Namun, di antara nama-nama tersebut, justru Andrea Dovizioso yang memberikan inspirasi bagi Espargaro untuk terus berjuang di Aprilia.

 

Spaniard pindah ke Aprilia pada 2017, usai memperkuat Pramac Racing, Aspar Team, Forward Racing (di mana ia naik podium) dan Suzuki. Kemudian dalam tiga musim terakhir, Espargaro telah menjadi pebalap top, juga mencetak hasil terbaik dengan RS-GP, yakni finis keenam sebanyak tiga kali (prestasi yang pernah disamai rekan setim Andrea Iannone).

Akan tetapi, Espargaro masih belum menempati peringkat lebih tinggi dari ke-15 di klasemen bersama Aprilia. Dan pabrikan Noale itu tetap bersarang di papan bawah klasemen konstruktor.

Dovizioso bergabung dengan Ducati pada 2013, ketika proyek pabrikan Borgo Panigale ini sedang dalam krisis menyusul kegagalan untuk meraih kesuksesan bersama Valentino Rossi.

Awalnya, keadaan lebih buruk. Musim debut Dovizioso menggeber Desmosedici GP (berduet dengan Nicky Hayden) menandai satu-satunya tahun yang gagal diselesaikan Ducati di podium.

Tapi kedatangan Gigi Dall’Igna, ironisnya dari Aprilia, mulai membantu pemulihan tim dan perjuangan Dovizioso sebelumnya berbuah kemenangan pertama untuk Ducati pada 2016, lalu menantang titel hingga akhir 2017.

DesmoDovi tetap terbaik dari yang lain di belakang Marquez selama tiga musim terakhir, memenangi total 13 balapan untuk Ducati setelah puasa kemenangan di Honda pada 2009.

“Saya selalu katakan kepada Aprilia bahwa tidak baik untuk mengganti pebalap setiap musim. Saya selalu memberikan contoh yang sama, karena Dovi adalah pebalap favorit saya di grid dan bagaimana [Ducati] bekerja di tahun-tahun terakhir bagi saya adalah cara yang cerdas dan saya berharap stabilitas ini juga akan membawa hasil yang lebih baik di Aprilia,” papar Espargaro.

“[Dovizioso] adalah pebalah favorit saya. Tidak diragukan lagi. Saya selalu katakan bahwa semua orang bicara soal Marquez, kadang-kadang [Maverick] Vinales, Valentino... tetapi bagi saya, apa yang dilakukan Dovi itu impresif. [Peringkat] kedua di klasemen setiap tahun.

“Dia mulai dengan Ducati yang tidak kencang dan tahun demi tahun dia meningkatkan motor. Dia juga berduet dengan Iannone, [Danilo] Petrucci, [Jorge] Lorenzo – pebalap yang sangat cepat. Mungkin mereka pernah mengalahkan dia, namun tidak ada yang mengalahkan dia semusim dan ini yang diperhitungkan.

“Jadi cara dia bekerja, cara dia sebagai pribadi, kesabaran. Dia tidak pernah sangat gembira, tidak pernah sangat tidak bahagia. Stabilitas ini secara umum saya pikir sangat penting - dan saya tidak memilikinya! Saya harus katakan saya telah meningkat [sejak menjadi seorang ayah]. Tapi dia masih jauh lebih baik dari saya!” tuturnya.

Kini, pebalap bernomor #41 itu berharap untuk dapat akhirnya meniru keberhasilan Dovizioso dengan mempersembahkan Aprilia podium perdana di kelas MotoGP.

“Hal termudah adalah mengubah tim dan coba bertarung demi podium. Tetapi hal yang menyenangkan dan hal yang saya inginkan adalah menempatkan Aprilia di podium seperti yang [Dovizioso] lakukan dengan Ducati,” tukas Espargaro.

“Ketika dia tiba di Ducati itu sangat jauh, jika melihat level motor sekarang. Dia hampir mencapai 300 poin tahun ini. Tidak bisa dipercaya. Masalahnya adalah bahwa pebalap terbaik dalam sejarah ada di sana. Jadi, kedua dalam kejuaraan itu seperti titel.”

Read More