Bagaimana Format Sprint Qualifying untuk F1 Musim 2022?
Sprint Qualifying kembali saat Formula 1 menuju ke Sirkuit Imola untuk Grand Prix Emilia Romagna 2022 akhir pekan ini.
Sama seperti tahun lalu, balapan sprint 100 km akan dilaksanakan pada Sabtu sore untuk menentukan starting grid untuk balapan utama hari Minggu.
- Perhiasan? Pakaian Dalam? Hal Paling Aneh yang Dilarang F1
- Las Vegas Kembali, Pembalap Khawatirkan Nasib Balapan Ikonik F1
- Haas Kompetitif, Kekhawatiran Aliansi Tim-B F1 Muncul Lagi
- Memiliki Mobil Pemenang Balapan, Leclerc Ubah Pola Pikirnya
Formatnya sendiri tetap sama, namun ada beberapa perubahan yang dilakukan oleh kejuaraan agar balapan Sprint Qualifying lebih berfaidah bagi para pembalap.
Bagaimana format Sprint Qualifying F1?
Sprint Qualifying adalah balapan 100km pada Sabtu sore yang digunakan untuk menentukan grid untuk Grand Prix. Hal ini membuat sesi latihan bebas berkurang dengan pembalap melakukan kualifikasi pada Jumat sore.
Hari Jumat akan dimulai dengan satu sesi latihan diikuti dengan format kualifikasi konvensional (Q1, Q2, Q3) yang akan menentukan posisi grid Sprint Race, dengan hasil akhir balapan Sabtu menjadi acuan untuk strarting grid Grand Prix Minggu.
Latihan dikurangi menjadi dua sesi (Satu sesi sebelum kualifikasi dan satu sesi sebelum sprint).
Di mana saja Sprint F1 akan digelar musim ini?
Awalnya, Formula 1 berharap untuk menyisipkan enam akhir pekan Grand Prix dengan Sprint Race tahun ini. Namun, tim menolak atas dasar pembatasan anggaran.
Jadi seperti tahun 2021, format baru tersebut akan berlangsung di tiga akhir pekan. Imola menjadi tuan rumah akhir pekan Sprint pertama, diikuti oleh Red Bull Ring untuk Grand Prix Austria.
Terakhir, Interlagos akan sekali lagi menjadi tuan rumah balapan sprint dengan Grand Prix Sao Paulo.
Perubahan apa yang telah dilakukan pada format?
Tidak seperti tahun lalu, penghargaan pole position akan diberikan kepada pembalap yang tercepat di kualifikasi.
Pada tahun pertama, pembalap yang memenangkan Sprint secara resmi dianugerahi pole position, yang menyebabkan beberapa kebingungan dan kritik dari para penggemar. Sistem poin juga telah disesuaikan untuk tahun ini.
Pada tahun 2021, poin hanya dibagikan kepada tiga finis teratas (3-2-1), tetapi untuk tahun ini, poin akan diberikan kepada delapan besar (8-7-6-5-4-3-2-1 ), memberi pengemudi lebih banyak insentif untuk melakukan overtake daripada puas dengan posisi grid mereka.
Apakah intensitasnya akan tetap sama?
Pengenalan Sprint Race tahun lalu memang menambah drama pada tiga balapan akhir pekan.
Pada akhir pekan pertamanya di Silverstone, saingan gelar F1 Max Verstappen dan Lewis Hamilton saling berhadapan di lap pembuka, memberi kita gambaran tentang apa yang akan terjadi pada hari Minggu ketika pasangan itu akhirnya bertabrakan di Copse pada Lap 1 .
Saat itu, Fernando Alonso juga mencuri perhatian dengan naik dari posisi ke-11 ke lima besar pada lap pembuka Sprint Race.
Drama berlanjut di Monza saat Valtteri Bottas finis pertama di depan Verstappen, sementara Hamilton turun dari urutan kedua di grid untuk finis di belakang duo McLaren Daniel Ricciardo dan Lando Norris.
Sao Paulo menjadi Sprint Race paling menghibur hingga saat ini dengan Hamilton pulih dari urutan ke-20, setelah dicoret dari kualifikasi karena pelanggaran teknis untuk finis kelima, menjaga harapan gelarnya tetap hidup.
Hamilton pada akhirnya keluar sebagai pemenang Grand Prix hari Minggu setelah duel dramatis melawan Verstappen.
Format Sprint Qualifying belum sepenuhnya ideal, namun memiliki kualifikasi hari Jumat dan balapan tambahan adalah sesuatu yang dibutuhkan oleh F1 memasuki era baru.
Dengan peraturan baru F1 untuk tahun 2022 yang memungkinkan balapan dan menyalip yang lebih baik, kita mungkin melihat akhir pekan yang lebih penuh aksi di Imola.
Memang, Sirkuit Imola bukanlah yang terbaik untuk aksi overtake karena sifatnya yang ketat dan berkelok-kelok, oleh karena itu perpaduan regulasi teknis baru dan format akhir pekan Sprint Qualifying dapat memberi indikasi jelas apakah olahraga sudah melangkah maju.