Toyota Kesampingkan Opsi Pemasok Mesin atau Kembali Sepenuhnya ke F1
Toyota tidak punya rencana untuk bergabung kembali dengan F1 sebagai pemasok unit daya atau tim yang lengkap.
Toyota menegaskan bahwa mereka "tidak punya rencana" untuk kembali ke F1 baik sebagai pemasok Power Unit atau sebagai tim pabrikan, meski baru saja menyetujui kemitraan teknis dengan Haas.
Pada Jumat pagi, Haas mengumumkan kemitraan baru dengan pabrikan Jepang Toyota.
Toyota akan membantu Haas di sejumlah bidang teknis selama beberapa tahun ke depan, sementara Ferrari akan tetap menjadi mitra utama.
Namun, pabrikan Jepang itu menutup kemungkinan untuk kembali ke F1 baik sebagai pemasok Power Unit ataupun tim pabrikan penuh.
Hal tersebut dikonfirmasi oleh General Manager of Motorsport Engineering Toyota Gazoo Racing, Masaya Kaji: "Saat ini, kami belum punya rencana untuk masuk ke pasokan unit daya," katanya.
"Sebenarnya, kami tidak punya rencana untuk punya tim di F1. Saat ini, kami punya pilihan terbaik dan opsi terbaik untuk berkolaborasi dengan Haas."
Bos Haas Ayao Komatsu mengidentifikasi sejumlah area utama di mana Toyota dapat segera membantu tim.
Komatsu mengatakan kepada Crash.net di Grand Prix Belanda pada bulan Agustus bahwa batas maksimal tim hanya P7 dalam kejuaraan konstruktor jika mereka tidak mendapatkan investasi yang tepat.
"Ini bukan hal jangka pendek," jelas Komatsu. "Proyek-proyek tertentu yang kami pilih untuk memulai adalah karena sangat jelas area mana yang masih kurang, dan area mana yang belum memiliki kemampuan - dan area mana yang sudah dikuasai TGR.
"Jelas kami langsung memilih proyek yang memiliki dampak dan kebutuhan terbesar.
"Tetapi saya pikir melalui kemitraan ini kita akan semakin memahami satu sama lain dan akan ada banyak bidang yang dapat kita kerjakan bersama."
Toyota terakhir kali berlomba di F1 pada tahun 2009 sebelum mengundurkan diri dari olahraga tersebut.
Mereka gagal memenangi satu balapan pun selama 140 balapan F1 dan hanya meraih 13 podium.