F1 GP Bahrain: Duel dengan Alonso, Yuki Tsunoda Emosional
Berstatus Rookie Yuki Tsunoda menjadi salah satu bintang di F1 GP Bahrain berkat penampilan apiknya bersama AlphaTauri. Memulai balapan dengan lambat, pemuda 20 tahun itu merangksek ke depan dengan melakukan berbagai manuver cantik.
Salah satunya saat Tsunoda melancarkan manuver agresif ke juara dunia dua kali, Fernando Alonso, jelang tikungan 1 pada Lap 27. Pada akhirnya, Yuki mengamankan dua poin dengan finis kesembilan setelah melakukan overtake yang tidak kalah apiknya kepada Lance Stroll di lap terakhir.
Merefleksikan balapan debutnya yang mengesankan, Tsunoda secara lansgung mengaku emosional saat menyalip Alonso, salah satu pembalap yang sering ditontonnya ketika ia masih kecil.
"Agak emosional ketika saya melewati Fernando," kata Tsunoda. "Terakhir kali saya melihatnya, 12 atau 13 tahun yang lalu, ketika saya berusia tujuh atau delapan tahun!
"Jadi, di Tikungan 1, saya hanya mempercayai keterampilan Fernando dan baru saja meluncurkannya, Anda tahu, seperti pemula. Saya merasa sedikit menyesal tentang itu, tetapi saya baru saja meluncurkannya dari jauh, jadi ada beberapa hal yang emosional. Tentu saja ini bukan mobil yang sama tapi saya senang untuk itu. "
Tsunoda juga mengungkapkan bahwa ayahnya adalah penggemar berat gaya mengemudi agresif Alonso, dan selama balapan di Bahrain, dia mendapatkan beberapa tips berkendara dari saat berlari di belakang pembalap Alpine.
"Ayah saya adalah penggemar berat Fernando, terutama gaya mengemudinya, Ayah saya suka mengemudi. Pertama kali ayah saya melihat Fernando adalah di Suzuka dan dia mengatakan akselerasi dari tikungan terakhir adalah yang terbaik di antara pembalap mana pun di grid. Jadi, tentu saja, saya juga mengagumi Fernando.
"Saya berkendara dengannya beberapa lap dan saya belajar darinya bagaimana dia mengatur ban di tikungan, bagaimana dia mengemudi di setiap tikungan. Setelah saya melewatinya, saya mencoba meniru cara mengemudi dan di beberapa tikungan lebih baik dari mobil saya juga.
"Mudah-mudahan saya tidak harus melawan dia lain kali, saya ingin lebih maju untuk memulai. Mobilnya berbeda, hal yang saya pelajari darinya akan menjadi hal besar untuk masa depan."