Ferrari Dukung Konsep Reverse Grid setelah Comeback Hamilton di Interlagos
Formula 1 akan memiliki enam balapan Sprint Qualifying tahun depan, dengan rencana yang akan disepakati selama liburan musim dingin. Untuk menambah 'bumbu' dari balapan tersebut, Ferrari menyarankan konsep reverse grid yang kerap dipakai di Formula 2.
Dengan format Sprint Qualifying ini yang memberikan sedikit kegembiraan kepada para fans khususnya pada hari Sabtu, Ross Brawn dan timnya ingin meningkatkan aksi untuk musim depan.
Dan menurut Team Principal Ferrari, Mattia Binotto, salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan memperkenalkan balapan grid terbalik.
Hamilton terpaksa start dari belakang grid pada kualifikasi sprint Sabtu di Interlagos karena pelanggaran teknis DRS. Juara tujuh kali itu menyerbu lapangan untuk finis di urutan kelima, menjadikannya balapan Sprint paling menarik musim ini.
Mengacu pada balapan Sprint Qualifying Brazil, Binotto yakin balapan Reverse Grid akan berhasil di F1.
“Saya pikir begitu,” jawab Binotto ketika ditanya apakah balapan di grid terbalik adalah ide yang layak “Jujur karena apa yang terjadi dengan begitu banyak overtake, sangat menyenangkan.
“Saya pikir kita harus benar-benar mempertimbangkannya dan itu jelas untuk format sprint race dan setelah melihat apa yang terjadi, saya pikir itu tidak bisa diperdebatkan.”
Charles Leclerc setuju dengan bos timnya, mengatakan ada "potensi" untuk balapan reverse grid di F1.
“Saya tidak tahu, melihat mobil cepat start dari belakang dan mundur sebanyak itu, bisa jadi seru kalau banyak mobil cepat start dari belakang,” ujarnya usai sprint di Brasil.
“Saya pikir kita harus melihat, saya tidak tahu apa rencananya tetapi saya cukup yakin FIA akan memeriksanya dan mencoba menemukan solusi terbaik dan paling menarik terutama untuk hari Sabtu.
“Saya pikir itu menghibur di akhir balapan tetapi melihat dia [Hamilton] begitu dekat dengan saya setelah 20 lap, rasanya seperti ada potensi untuk itu juga.”