F1 GP Arab Saudi Tetap Berlanjut setelah Pertemuan Pembalap
Para pembalap terlibat pembicaraan intens selama empat setengah jam saat mereka membahas keberlanjutan F1 GP Arab Saudi setelah serangan rudal di fasilitas Aramco, yang berjarak tak sampai 20 km dari Sirkuit.
Asap terlihat mengepul di kejauhan dari lintasan saat sesi latihan pembukaan, Jumat. Kelompok pemberontak Houthi Yaman mengaku bertanggung jawab atas serangan terhadap depot minyak tersebut.
Sebagai tanggapan, CEO F1 Stefano Domenicali dan presiden FIA Mohammed Ben Sulayem mengadakan pertemuan darurat pertama dari serangkaian pertemuan darurat yang menunda dimulainya latihan kedua selama 15 menit.
Domenicali mengkonfirmasi bahwa ke-10 tim telah sepakat dalam pertemuan awal untuk melanjutkan GP Arab Saudi setelah menerima jaminan atas keamanan di acara tersebut.
Tetapi beberapa pembalap diketahui telah menyatakan kekhawatirannya atas balapan yang akan berlangsung, yang mengakibatkan pertemuan darurat antara 20 pembalap yang berlangsung hingga dini hari Sabtu pagi di Jeddah.
Team Principal bergabung kembali dalam pertemuan pada satu tahap, namun kembali pergi. Pada akhirnya, pembalap menyudahi diskusi sekitar pukul 06:30 WIB (atau 02:30 waktu setempat).
Meskipun ada indikasi bahwa beberapa pembalap tidak senang untuk balapan dan bersedia untuk melakukan boikot, kesepakatan akhirnya dicapai untuk melanjutkan acara sesuai jadwal setelah informasi lebih lanjut diberikan oleh bos mereka.
Team Principal, termasuk Christian Horner dari Red Bull, Toto Wolff dari Mercedes, dan bos McLaren Zak Brown terdengar menyatakan “kami akan balapan” saat mereka meninggalkan paddock di penghujung hari yang dramatis.
Domenicali bersikeras bahwa keamanan untuk Grand Prix telah menjadi prioritas bagi pihak berwenang, sementara Ben Sulayem menekankan bahwa balapan Jeddah tidak akan menjadi target.