Crew Chief Bagnaia Lontarkan Sindiran Pedas ke Martin
Pembalap pabrikan Ducati dan juara bertahan Bagnaia memiliki keunggulan 27 poin di atas Martin dari Pramac menjelang MotoGP Thailand akhir pekan ini.
Martin yang memimpin klasemen selama 24 jam di Indonesia bisa dibilang menjadi yang paling dirugikan dengan pembatalan Sprint Race Phillip Island mengingat berada dalam performa terbaiknya.
Kedua pebalap pabrikan Ducati dan duo Pramac semuanya mengendarai mesin dengan spesifikasi terbaru, sedangkan pasangan VR46 dan Gresini memiliki motor berusia satu tahun.
Dengan ini, Martin dibekali motor yang memungkinkannya untuk bertarung untuk gelar melawan Bagnaia meski tanpa beban yang diemban pembalap pabrikan.
Christian Gabarrini, Crew Chief Bagnaia, mengatakan kepada Gazzetta dello Sport: “Sangat mudah untuk tetap berada di tim resmi dengan berpakaian seperti tim satelit dan mendapatkan semua keuntungan dari tim internal tanpa kerugian apa pun.
“Apa pun yang terjadi, Martin akan melakukannya dengan baik. Tapi Pramac adalah tim resmi.”
Sejauh ini, belum ada pebalap satelit yang memenangi kejuaraan kelas premier sejak 2001 ketika Valentino Rossi membalap untuk Nastro Azzuro Honda.
Gabarrini, yang juga memenangkan gelar MotoGP bersama Casey Stoner serta bekerja bersama Jorge Lorenzo, diadu melawan kepala kru Martin Daniele Romagnoli.
“Daniele dan saya melakukan perjalanan mobil dengan banyak ngobrol tentang musik dan hal-hal lain, kami rukun,” kata Gabarrini.
“Tantangannya ada di kalangan pebalap, kami teknisi berusaha melakukan yang terbaik. Yang terbaik akan menang.”
Apa kelemahan Martin saat perebutan gelar semakin intensif?
“Saya tidak tahu dan jika saya tahu, saya memilih untuk tidak mengatakannya,” kata Gabarrini. “Melihat datanya tidak benar, sedikit berbahaya.”
Musim MotoGP masih menyisakan empat putaran yang dimulai di Thailand akhir pekan ini.
“Siapa pun yang lebih tenang, tenteram, dan terkonsentrasi, akan menang,” Gabarrini memperingatkan.