Acosta Yakin RC16 akan Jadi "Kejutan Musim ini"
Senang dengan peningkatan dari paket RC16, rookie Pedro Acosta memprediksi motor KTM/GASGAS akan menjadi "kejutan musim ini."
Pedro Acosta melengkapi persiapannya menuju musim rookie di MotoGP dengan simulasi balapan Grand Prix pertamanya pada malam terakhir tes Qatar.
Itu tidak sepenuhnya berjalan sesuai rencana dengan juara bertahan Moto2 itu mendapat beberapa momen lock-up dan terjatuh pada Lap 4, tapi dia masih bisa melanjutkan stint.
Tapi ini merupakan pengalaman pembelajaran bagus bagi seorang pebalap yang mengatakan tingkat pengetahuannya di MotoGP hanya 10 persen.
“Kami sedang dalam perjalanan, kami baru belajar sepuluh persen dari keseluruhan kelas MotoGP,” kata Acosta. “Tetapi kami perlu gembira karena kami telah membuat simulasi balapan pertama kami. Itu bagus.
“Ada 2 atau 3 lap ketika saya melakukan kesalahan karena locking di Tikungan 1 dan 16 dan saya terjatuh di lap 4. Tapi secara umum kecepatan dalam 22 lap ini sangat bagus. Selain itu, kami juga sedang mengerjakan mapping penggunaan bahan bakar agar siap memahami hal-hal ini.”
Acosta menyelesaikan tes di posisi ke-15 tetapi hanya terpaut 0,3 detik dari RC16 teratas Brad Binder, di posisi kedelapan.
“Kita harus bahagia. Kami mengambil langkah besar. Kami +0,3 dari KTM pertama dan 0,7 lebih cepat dari KTM terbaik tahun lalu di kualifikasi. Kami akan datang,” kata Acosta.
Remaja Spanyol itu enggan membuat prediksi apapun untuk dirinya di 2024, tapi dia menyebut motor RC16 milik KTM/GASGAS akan jadi kejutan di 2024.
“Ya, kami punya juara dunia [Francesco Bagnaia] saat ini, tapi menurut saya motor Pierer Mobility [KTM/GASGAS] akan menjadi kejutan musim ini.”
KTM menikmati musim MotoGP terbaiknya tahun lalu dengan Brad Binder keempat di klasemen pebalap dan RC16 kedua setelah Ducati di konstruktor.
Acosta, yang rekan setimnya Augusto Fernandez berada di urutan ke-21 pada tes tersebut, akan melakukan debut balapan MotoGP di Lusail pada akhir pekan 8-10 Maret.
Rata-rata laptime simulasi longrun - Tes MotoGP Qatar hari kedua
- Aleix Espargaro (Aprilia) 1m 52.106s (7 lap)
- Francesco Bagnaia (Ducati) 1m 52.430s (7 lap)
- Fabio di Giannantonio (Ducati) 1m 52.533s (11 lap)
- Enea Bastianini (Ducati) 1m 52.541s (10 lap)
- Marco Bezzecchi (Ducati) 1m 52.951s (9 lap)
- Fabio Quartararo (Yamaha) 1m 53.042s (10 lap)
- Brad Binder (KTM) 1m 53.224s (22 lap)
- Maverick Vinales (Aprilia) 1m 53.322s (17 lap)
- Takaaki Nakagami (Honda) 1m 53.544s (14 lap)
- Jack Miller (KTM) 1m 53.614s (8 laps)
- Alex Marquez (Ducati) 1m 53.693s (18 lap)
- Pedro Acosta (KTM) 1m 53.710s (18 lap*)
- Luca Marini (Honda) 1m 53.840s (14 lap)
- Johann Zarco (Honda) 1m 53.876s (10 laps)
- Miguel Oliveira (Aprilia) 1m 54.005s (10 laps)
- Augusto Fernandez (KTM) 1m 54.076 (13 lap*)
*Lap lambat diabaikan
Rata-rata laptime pemenang Qatar 2023, Fabio di Giannantonio adalah 1 menit 53,667 detik, dengan Acosta mencatatkan 1 menit 53,710 detik.
Laptime Acosta pada simulasi long-run:
Lap 1: 1'54.208
Lap 2: 1'53.187
Lap 3: 1'53.562
Lap 4: 2'35.216*
Lap 5: 1'54.230
Lap 6: 1'53.318
Lap 7: 1'53.383
Lap 8: 1'53.372
Lap 9: 1'53.273
Lap 10: 1'54.501
Lap 11: 1'53.642
Lap 12: 1'53.748
Lap 13: 1'54.008
Lap 14: 1'56.187*
Lap 15: 1'53.463
Lap 16: 1'57.867*
Lap 17: 1'53.635
Lap 18: 1'53.656
Lap 19: 1'53.817
Lap 20: 1'53.543
Lap 21: 1'54.233
*Lap lambat (kesalahan atau kecelakaan)