Quartararo Jelaskan Balapan MotoGP Thailand yang Lesu

Pembalap Yamaha Fabio Quartararo gagal memenuhi ekspektasi pra-musimnya pada putaran pembuka di Buriram.

Fabio Quartararo, Yamaha Factory Racing, 2025 Thai MotoGP
Fabio Quartararo, Yamaha Factory Racing, 2025 Thai MotoGP
© Gold and Goose

Fabio Quartararo mengatakan awal yang kurang mengesankan pada musim MotoGP 2025 di Grand Prix Thailand disebabkan oleh motor pabrikan Yamaha yang tidak memiliki cengkeraman sejak awal.

Yamaha tampil kuat dalam tes pra-musim dan diharapkan memulai musim dengan kompetitif di Buriram akhir pekan lalu.

Saat Jack Miller dari Pramac tampil  mengesankan dengan menempati posisi keempat di kualifikasi dan memiliki kecepatan enam besar di Grand Prix sebelum fairing longgar membuatnya turun ke posisi ke-11, Quartararo justru tampil lesu.

Pembalap Prancis  itu menempatkan M1-nya di grid ke-10, yang dikonversinya ke posisi ketujuh dalam Sprint Race sebelum merosot ke posisi ke-15 di Grand Prix karena tidak adanya kecepatan sejak awal.

"Sejak awal kami punya masalah dengan grip, yang membuat saya kesulitan... pada awalnya saya pikir itu untuk memanaskan ban," ungkapnya.

"Tetapi pada akhirnya kami melakukan pengecekan. Pada putaran pertama saya tidak bisa benar-benar memacu, saya tidak bisa merebahkan motor, motornya hanya meluncur.

“Jadi, saya kehilangan banyak posisi dan sayangnya saya tidak mampu melakukan balapan yang hebat dan kecepatan yang hebat. Itu cukup sulit.”

Ini adalah feeling yang sudah dirasakan Quartararo sejak tes pra-musim Buriram, bahwa ia tidak senang dengan ban depan yang dibawa Michelin ke Buriram, sementara casing belakang yang lebih kaku juga sama sekali tidak membantu Yamaha.

Untuk Grand Prix, Quartararo terpaksa menggunakan ban depan keras karena ban depan lunak tidak cocok dengan gaya pengeremannya.

“Ya, [ban depan yang lunak] cepat habis dan saya sudah kesulitan dengan ban Hard, dan ban belakang tidak membantu kami dalam balapan ini,” tambahnya.

“Khususnya di balapan ini, ban Soft seharusnya membantu di awal, tapi ternyata tidak.”

Masalah utama Yamaha berupa kurangnya grip belakang adalah sesuatu yang dapat menjadi masalah di GP Argentina mendatang, karena sirkuit Rio Hondo biasanya sangat kotor.

Namun Quartararo optimis dengan hati-hati bahwa kembalinya ke casing ban belakang standar untuk Argentina akan terbukti bermanfaat.

"Ini akan sulit bagi kami," katanya. “Semua hal dengan grip rendah saat ini cukup rumit, tetapi mari kita lihat juga dengan ban yang berbeda.

“Tapi saya pikir casingnya akan sama seperti biasanya dan ini juga akan membantu kami.”

Kutipan disediakan oleh Editor MotoGP Crash Peter McLaren

Read More