MGPA Ungkap Alasan Aspal Sirkuit Mandalika Mengelupas
Setelah kunjungan pertama paddock ke Lombok pada tes pra-musim akhir pekan lalu, para pembalap mengkritik kondisi Sirkuit Mandalika yang akan melakukan debutnya di kalenger Grand Prix balap motor bulan depan.
Selain kondisi trek yang cukup berdebu dan licin pada hari pertama, beberapa pembalap MotoGP juga menyoroti kondisi aspal yang terlepas dari permukaan trek.
Alhasil, Dorna selaku promotor MotoGP meminta Sirkuit Mandalika segera berbenah dengan pengaspalan ulang pada sebagian besar trek dan harus selesai satu pekan sebelum Grand Prix Indonesia pertama sejak 1997, yang digelar 18-20 Maret mendatang.
Menanggapi hal ini, Mandalika Grand Prix Association (MGPA) mengungkapkan alasan kenapa permukaan sirkuit terkelupas.
"Ibarat rumah baru, kalau ditempati juga muncul retak-retak halus. Ini tidak bisa sempurna hasilnya karena ada tanah turun sehingga bagiannya berubah. Bukan kesalahan di lapangan, tapi alamnya sendiri yang membuat tanah bergeser. Menurut saya ini lumrah," kata Direktur Utama MGPA, Priandhi Satria, dalam konferensi pers virtual hari Rabu (16/2).
"Saran dari FIM ingin membuat perbaikan dari segi traksi. Macam-macam ada penambalan di beberapa bagian dan lainnya. Kami ingin lintasan ini tidak sekali pakai."
Perbaikan hanya 17,5%
Dalam statementnya, MotoGP mengatakan bagian Sirkuit Mandalika yang akan diaspal ulang sebelum balapan berada tepat sebelum Tikungan 17 sampai setelah Tikungan 5.
PT PP, selaku kontraktor yang membangun Sirkuit Mandalika, memberi penjelasan lebih lanjut tentang proses perbaikan trek, yang menurutnya hanya dilakukan pada 17,5% dari keseluruhan lintasan.
“Jadi yang kita lakukan pengelupasan pada aspal teratas kurang lebih 4 cm, dan langsung dibersihkan untuk dilakukan aspal. Itu dilakukan di beberapa tempat, tidak seluruh lintasan,” ujar Direktur Utama PT PP Novel Arsyad pada kesemaptan yang sama.
“Hanya 15-17 persen dari lintasan, jadi tidak semua lintasan (yang diperbaiki). Mulai dari tikungan 16,5 sampai dengan tikungan 5,5 sehingga kurang lebih 17,5 persen dari keseluruhan lintasan."