Sean Gelael Pulang Kampung Setelah Jadi Runner-Up LMP2 WEC
Sean Gelael menyelesaikan musim penuh pertamanya di World Endurance Championship (WEC) kelas LMP2 sebagai runner-up musim 2021.
Tergabung di tim Jota Racing bersama Stoffell Vandoorne dan Tom Blomqvist, Sean berhasil meraih hasil impresif sepanjang musim 2021, termasuk finis kedua di Le Mans 24 jam, yang merupakan balapan ketahanan paling bergengsi.
Berbekal konsistensi, lima podium dari enam balapan musim 2021, tim Jota #28 yang digawangi Sean, Stoffell, dan Tom berhasil menyudahi musim di posisi kedua di kategori LMP2 WEC yang terkenal sangat kompetitif dan sengit dengan 131 poin, tertinggal 20 poin dari juara LMP2 WEC WRT #31.
Atas prestasinya, Ketua Umum IMI Pusat Bambang Soesatyo mengundang Gelael untuk menceritakan pengalamannya berlaga di kejuaraan balap ketahanan bergengsi seperti WEC dalam acara konferensi pers yang bertempat di Kantor IMI Pusat hari Rabu (10/11).
"Saya menganggap Sean Gelael ini pahlawan Motorsport Indonesia, saat kita kekeringan atlet balap kelas dunia, justru Sean yang merupakan satu-satunya pembalap Tanah Air [pembalap mobil yang berlaga di level Internasional] kini berprestasi bagus," ujar Politisi yang lebih dikenal dengan nama Bamsoet.
"Saya menyaksikan sendiri perjuangan Sean di Le Mans 24 jam dan Bahrain 8 Jam. Saya melihat dengan mata kepala sendiri bahwa perjuangan Sean di atas dan luar trek sangat total, dedikasinya sungguh luar biasa. Dia telah memberikan segalanya dengan pengorbanan besar, dan hasilnya sama-sama kita lihat sekarang.
"Itu adalah kebanggan buat dia, buat keluarga, buat IMI, dan tentu saja buat Indonesia. Selamat Sean atas prestasi dan sejarah hebat ini. Saya dan kami semua terus mendukungmu untuk berprestasi lebih baik di tahun-tahun mendatang."
"Kepada rakyat Indonesia yang telah mendoakan dan mendukung saya selama ini, saya ucapkan terima kasih banyak. Saya juga mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada Pak Bambang Soesatyo yang dalam kapasitasnya sebagai Ketua Umum IMI Pusat benar-benar memotivasi saya untuk tampil bagus di atas trek," tambah Sean Gelael.
"Totalitas Pak Bambang dinyatakan dengan hadir langsung di dua balapan. Beliau melihat sendiri bukan hanya bagaimana saya bertarung di atas trek, tapi juga bagaimana sebuah event besar dan legendaris digelar. Untuk FIA WEC, bagi saya tentu saja pencapaian di 24 Hours of Le Mans tak bisa disandingkan dengan apa pun.
"Saya rookie di sana, yang bahkan saat kali pertama menjajal sirkuitnya saja begitu terkagum-kagum. Apalagi kemudian bisa finis sebagai runner-up. Semua prestasi itu, ditambah status akhir sebagai vice-champion kelas LMP2, saya persembahkan untuk Indonesia."