Apakah Charles Leclerc 2.0 Siap Memperebutkan Gelar Juara Dunia?
Satu kemenangan dan finis kedua dari dua putaran pertama musim ini di Bahrain dan Arab Saudi memberi Leclerc selisih 12 poin dari rekan setimnya di Ferrari, Carlos Sainz, di puncak klasemen F1 2022.
Leclerc juga memiliki keunggulan 20 poin dari juara dunia bertahan Max Verstappen, yang terbukti menjadi penantang utama pembalap Ferrari sejauh musim ini.
- Bisakah Leclerc vs Verstappen Melampaui Rivalitas Musim F1 2021?
- Ferrari Lebih Siap untuk Pertarungan Gelar Dibanding 2017-18
- Leclerc Menikmati Pertempuran Epik Melawan Verstappen
Kedua pembalap terlibat dalam beberapa pertarungan roda-ke-roda yang menarik untuk meraih kemenangan di kedua acara; Leclerc keluar sebagai yang teratas di Bahrain, sebelum Verstappen membalas di Arab Saudi menyusul DNF-nya di pembuka musim.
Paket F1-75 Ferrari yang jauh lebih baik dan mobil radikal RB18 Red Bull tampaknya jadi yang terbaik pada awal revolusi aturan F1, menyiapkan prospek menggiurkan dari pertarungan gelar sepanjang musim antara dua talenta muda paling menarik, Leclerc dan Verstappen.
Ditanya apakah pembalap berusia 24 tahun itu mengemudi seperti pembalap yang bisa memenangkan kejuaraan dunia, kepala tim Ferrari Mattia Binotto mengatakan: “Saya pikir iya.
“Tapi itu adalah sesuatu yang saya perkirakan ketika memperbarui kontraknya hingga akhir 2024, karena kita tahu apa yang dia mampu. Saya pikir dia hanya menunjukkan bahwa dia mampu berjuang untuk kejuaraan.
“Tidak diragukan lagi dia punya bakat, dia punya kapasitas. Dia adalah pembalap yang sangat bagus dan kami sangat senang dengan apa yang dia buktikan di dua balapan ini.”
Bakat Leclerc dan kecepatan mentah yang luar biasa telah terlihat jelas sejak kedatangannya di grid F1, yang mengikuti kesuksesan gelar back-to-back di GP3 dan Formula 2.
Kecepatan dan kemampuan itulah yang pada akhirnya menyebabkan Leclerc hanya membutuhkan satu tahun di Alfa Romeo sebelum akhirnya mendapatkan promosi ke Ferrari.
Leclerc tak butuh waktu lama untuk nyetel bersama tim, dan mengungguli rekan satu timnya Sebastian Vettel untuk mengklaim dua kemenangan dan finis di depan juara dunia empat kali itu pada tahun pertamanya di Ferrari tahun 2019.
Setelah 2020 yang kacau balau dan pemulihan 2021, Ferrari sepertinya berada dalam posisi terbaik untuk memperebutkan gelar juara dunia pertamanya sejak 2008.
Namun Leclerc bukannya tanpa kelemahan. Kecendrungan untuk menabrak seperti kualifikasi Grand Prix Azerbaijan 2019, atau Grand Prix Monaco 2021 bisa jadi faktor yang menggangunya. Namun, dia telah berkembang dari kesalahan itu.
Leclerc sangat kritis dan sangat keras pada dirinya sendiri karena membuat kesalahan seperti itu karena ekspektasi tinggi yang dia berikan pada dirinya sendiri. Sejauh ini pada tahun 2022, dia telah mengeliminir kesalahan yang tidak perlu.
Menanti aksi 'Leclerc 2.0' pada 2022
Pembalap tes Ferrari Marc Gene, yang sudah lama melihat kemajuan Leclerc di Ferrari sejak hari pertama, percaya pembalap Monaco itu sudah mengembangkan "pola pikir dan mentalitas" dan sudah lebih kuat dibandingkan saat ia bergabung di Maranello tiga tahun lalu.
"Charles, dia dulu sangat emosional dan tahun ini dia banyak berubah," kata Gene baru-baru ini kepada podcast F1 Nation. “Charles seperti versi 2.0 dari dirinya sendiri.
"Ketika saya pergi ke Barcelona untuk tes pribadi, kami menghabiskan banyak waktu bersama dan dia benar-benar berubah dalam pola pikir dan mentalitasnya, dan Anda bisa melihatnya.
“[Di Bahrain] saya mengharapkan Charles untuk lebih bersemangat setelah kualifikasi, setelah pole, dan balapan, tetapi dia tampak jauh lebih dewasa dan sadar bahwa ini adalah kejuaraan yang sangat panjang.”
Leclerc selalu menunjukkan tekad mental yang mengesankan, terlihat dari musim kemenangan F2 yang sensasional tahun 2017 saat dia memenangi Feature Race Baku empat hari setelah kematian ayahnya, Herve.
Penampilannya di dua putaran pembukaan musim F1 2022 dengan jelas menggarisbawahi bahwa Leclerc memiliki mobil, kecepatan dan semangat untuk jadi lawan sepadan untuk Verstappen tahun ini.
Tanda tanya besar yang tersisa adalah bagaimana dia mengimbangi konsistensi Verstappen dan bagaimana dia mengatasi tekanan seiring musim yang semakin intensif. Bagaimanapun, tekanan dari pertarungan gelar F1 berada di level yang sama sekali berbeda dari apa yang pernah dia hadapi sebelumnya.
Dalam hal ini, Verstappen diunggulkan karena ia sudah pernah mengatasi tekanan dari pertarungan gelar yang sangat intens musim lalu melawan Lewis Hamilton. Tapi Leclerc tetap tenang dan tampaknya tidak terpengaruh tentang prospek berjuang untuk gelar dunia perdananya.
Ditanya bagaimana dia berencana untuk menangani ekspektasi seputar Ferrari yang memasang tawaran gelar potensial tahun ini, Leclerc menjawab: “Dengan cara yang sama seperti saya mendekati ekspektasi di masa lalu.
“Selalu ada, di beberapa waktu dalam karir saya, beberapa saat di mana saya memiliki harapan yang sangat tinggi pada saya. Saya hanya mencoba untuk menghapusnya, untuk tidak memikirkan sama sekali dan hanya fokus pada diri saya sendiri."
Terlepas dari awal musim yang kuat dan adaptasi yang mulus dengan mobil generasi baru F1, Leclerc menegaskan yang terbaik darinya masih belum tiba.
"Saya cukup senang dengan awal musim ini tentunya," katanya. “Saya bekerja dengan baik dengan tim dan persiapan untuk balapan pertama sangat bagus. Saya merasa baik secara umum tetapi pasti ada lebih banyak lagi yang akan datang.
“Hal yang membuat saya senang bukanlah kinerjanya, tetapi saya tahu persis di mana saya masih perlu bekerja dan apa yang perlu saya tingkatkan untuk membuka lebih banyak kinerja.
“Apakah itu akan cukup atau tidak untuk memenangkan kejuaraan dunia, saya tidak tahu. Ini masih sangat awal musim, tetapi katakanlah ini adalah awal musim yang sangat baik.”