Menakar Peluang Alex Albon Kembali ke F1 Pada Musim 2022
Alex Albon bertekad kembali membalap di Formula 1 pada 2022 dan telah menegaskan niatnya untuk merebut tempatnya kembali di Red Bull setelah dicoret musim ini.
Setelah tak bisa menandingi Max Verstappen sepanjang musim 2020 yang sulit, Albon, yang mendapat promosi menuju skuad senior di untuk menggantikan Pierre Gasly yang juga kesulitan di pertengahan musim 2019, mendapati dirinya mendapat perlakuan serupa.
Meskipun mengklaim dua kali naik podium selama satu setengah tahun di Red Bull, pembalap blasteran Thailand-Inggris itu digantikan oleh Sergio Perez untuk musim 2021 setelah hanya mencetak 105 poin, tidak sampai setengahnya dari Verstappen (214). Begitu juga saat kualifikasi, di mana Albon lebih lambat sekitar 0,5 detik dari sang Meneer.
Dalam wawancara pertamanya dengan media tertulis sejak diturunkan menjadi pembalap cadangan Red Bull pada akhir tahun lalu, Albon berbicara tentang keinginannya untuk bangkit usai kehilangan kursi balapnya.
“Tentu mengecewakan, itu akan selalu mengecewakan - ini adalah impian saya,” jelasnya. “Tapi dengan sangat cepat, [saya menyadari] itu adalah salah satu hal di mana tidak ada gunanya mengasihani diri sendiri.
“Anda harus kembali fokus, dan melakukan sebanyak yang Anda bisa untuk kembali jadi tujuan saya, tentu saja, adalah kembali ke kursi tahun depan dan bersiap untuk tahun ini juga. Anda tidak pernah tahu apa yang akan terjadi dengan Covid.
"Saya percaya diri. Saya tahu saya bisa bangkit kembali dan itu target saya. Kita hanya perlu melihat bagaimana semuanya berjalan.”
Masih berusia 24 tahun, Albon mengincar dengan tegas untuk kembali ke F1 bersama Red Bull, tetapi apa peluangnya untuk mencapai targetnya?
Bisakah kembali ke Red Bull?
Di samping tugas sebagai pembalap cadangan Red Bull - yang membuatnya harus menghadiri tiap balapan tahun ini dan bekerja di simulator untuk pengembangan mobil 2021 dan 2022 - Albon juga akan membalap mobil Ferrari 488 GT3 AlphaTauri dengan dukungan Red Bull di DTM.
Ini akan menjadi tugas sulit bagi Albon untuk menampilkan impresi positif di DTM, terlebih ia cuma memiliki pengalaman beberapa lap dengan mobil GT3, dan akan melewatkan tiga dari delapan balapan yang dijadwal musim DTM 2021 karena bentrok dengan komitmen di F1.
Jika mengacu pada sejarah tim, Red Bull tidak menarik kembali pembalap yang telah kehilangan kursi Red Bull, Daniil Kvyat dan Gasly bisa dijadikan contoh, dari sini saja peluang Alex Albon untuk kembali membela RBR sudah cukup terbatas.
Terlebih, keputusan soal line-up Red Bull Racing musim 2022 akan dipengaruhi oleh beberapa faktor, dan sebagian besarnya ada di luar kendali Albon. Sebagian besar lebih banyak tergantung pada bagaimana kinerja Perez.
Sementara itu, apa yang dapat dikontrol Albon adalah fokus melakukan pekerjaan terbaik yang dia bisa sambil melakukan yang terbaik dari peran gandannya, sambil berharap Red Bull terkesan dengan performanya di DTM atau sebagai pembalap cadangan.
“Pertama, target saya adalah untuk kembali dengan Red Bull, bukan hanya dua, ada empat kursi di sana,” jelasnya. “Dan tujuan saya benar-benar untuk menunggu dan menilai bagaimana perkembangannya.
“Jelas jika semua orang tampil [baik] maka Anda akan tahu bagaimana situasinya. Tugas saya adalah fokus pada apa yang terjadi sekarang, fokus untuk mendapatkan yang terbaik untuk tim, melakukan apa yang saya bisa, meningkatkan diri saya di dalam pabrik. Begitu kita bisa melakukannya, kita akan lihat apa yang terjadi. ”
Ini bukan pertama kalinya Albon mendapatkan rintangan dalam karirnya, dan dia pasti memiliki pengalaman dan ketahanan untuk bangkit kembali dari hal seperti ini dengan bantuan dewi fortuna di sisinya.
Bagaimana dengan opsi AlphaTauri?
Jika pintu ke Red Bull tetap ditutup, ada kemungkinan Alex Albon dapat kembali ke tim kedua Red Bull, Scuderia AlphaTauri pada tahun 2022. Namun, Albon juga harus melihat beberapa faktor yang tidak bisa dikontrolnya, sama seperti kondisi di Red Bull.
Seperti kita ketahui, Red Bull baru saja mempromosikan Yuki Tsunoda, wonderkid asal Jepang, ke kursi AlphaTauri untuk tahun 2021 setelah musim rookie yang luar biasa dengan finis ketiga klasemen di Formula 2 tahun lalu.
Red Bull tampaknya siap memberi waktu kepada pembalap Jepang berusia 20 tahun itu untuk belajar di AlphaTauri bersama Gasly, yang akan diplor sebagai pemimpin tim setelah tahun briliannya dengan kemenangan di F1 GP Italia sebagai sorotan utama.
Dengan kepala tim AlphaTauri Franz Tost memprediksi penampilan yang kuat dan beberapa kesalahan dari Tsunoda selama musim debutnya di F1, tampaknya tidak mungkin dia akan diturunkan setelah satu tahun kecuali dia menjalani musim yang benar-benar kacau.
Tetapi jika Alex Albon mendapatkan tawaran dari AlphaTauri untuk musim 2022, apakah ia akan menerimanya?
"Seperti yang saya katakan, tujuan utama saya adalah berada di dalam mobil Formula 1, jadi ya saya akan melakukannya," jawabnya ketika ditanya pertanyaan itu.
Kecuali Tsunoda menjalani musim yang carut marut, atau Gasly memutuskan keluar dari AlphaTauri, sulit rasanya membayangkan Albon kembali ke tim yang memberinya debut F1.
Alex Albon memang masih menjadi opsi utama di luar keempat pembalap Red Bull, namun mereka juga memiliki pembalap bertalenta lainnya yang bisa dipilih, termasuk Juri Vips yang memulai musim debutnya di F2 bersama Hitech Grand Prix
Apakah ada opsi di luar Red Bull?
Jika opsi di Red Bull dan AlphaTauri sudah tertutup untuk musim 2022, Albon sepertinya harus mengambil keputusan sulit dengan keluar dari program Red Bull sepenuhnya, dan mulai mencari alternatif lain.
Positifnya, bursa pembalap musim 2022 terlihat sangat terbuka. Namun, hal ini akan sangat bergantung dengan apa yang terjadi di Mercedes, di mana kontrak Lewis Hamilton dan Valtteri Bottas akan habis akhir tahun. Jelas, keputusan yang terjadi di sana kemungkinan akan memicu efek domino, apalagi hanya setengah dari grid saat ini yang punya kontrak sampai 2022.
Albon tidak sendiri, ia juga akan mendapat rival kuat seperti Nico Hulkenberg yang juga bertekad kembali ke F1 secara full-time setelah kehilangan kursi di Renault tahun 2019. Belum lagi beberapa pembalap F2 yang menunjukan kebintangannya seberti Robert Shwartzman, Vips, Oscar Piastri, atau pembalap lainnya.
Ketika disinggung soal opsi di luar Red Bull, Albon menegaskan prioritasnya saat ini adalah bertahan Red Bull, meski ia akan melihat perkembangan perpindahan pembalap dalam beberapa bulan ke depan.
"Kita harus melihatnya," kata Albon. "Pada liburan musim panas, kamu akan mengerti bagaimana keadaannya. Saat ini, sampai saat itu, saya akan sepenuhnya fokus pada Red Bull.”