Cerita di Balik Livery Spesial Mercedes untuk F1 GP Belgia
Lewis Hamilton dan George Russell akan tampil beda di Spa-Francorchamps akhir pekan ini. Mercedes menyiapkan livery khusus untuk akhir pekan F1 GP Belgia dengan logo AMG khusus yang dipasang di mobil mereka, serta penggunaan nomor vitage.
Livery khusus ini merupakan bagian dari perayaan 55 tahun AMG dan hubungannya dengan Mercedes untuk menjadi "salah satu merek mobil sport dan performa terkemuka melalui berbagai keberhasilan dalam motorsport dan pengembangan mobil jalanan yang unik."
"AMG identik dengan balap dan performa tinggi", kata Toto Wolff menjelang akhir pekan. "Selama 55 tahun mereka telah berada di garis depan mendorong apa yang mungkin dilakukan pada roda empat, baik di arena pacuan kuda maupun di jalan raya. Saya berharap untuk keluar di trek di Babi Merah sore ini, ikon dalam sejarah motorsport".
Ini bukan kali pertama Mercedes memakai livery khusus, sebelumnya mereka memakai corak khusus pada Grand Prix Jerman 2019 untuk merayakan 125 tahun keterlibatan brand Jerman itu dalam dunia balap.
Semua personel tim mengenakan pakaian vintage, namun balapan tidak berjalan sesuai rencana. Hamilton hanya finis di urutan kesembilan setelah menabrak pembatas jalan dalam kondisi basah, sementara Valtteri Bottas tersingkir di lap penutup balapan dari urutan keempat.
Terinspirasi Legenda Spa-Francorchamps
Livery yang digunakan oleh Mercedes untuk akhir pekan F1 GP Belgia terinspirasi dari mobil balap AMG, yang berawal dari proyek dua engineer Mercedes-Benz, Hans Werner Aufrecht dan Erhard Melcher.
Keduanya mengerjakan proyek mobil balap 300SE pada awal 1960-an, namun di tengah jalan Daimler-Benz menghentikan program balapnya. Tidak menyerah dengan keadaan, Aufrecht dan Melcher membangun workshop sendiri di Großaspach, dari situlah nama AMG berasal (Aufrecht Melcher dan Großaspach).
Setelah sukses di DTM pada pertengahan 1960-an, AMG menyiapkan proyek ambisius; mengikuti Spa-Francorchamps 24 jam 1971 dengan sebuah sedan 300SEL 6.3 (varian terbesar dari keluarga S-Class W109), yang ditingkatkan mesinnya menajdi 6.8L dengan 428 HP.
Menghadapi mobil sportscar seperti Ford Capri RS, BMW 2800 CS, Chevrolet Camaro, Opel Commodore, dan Alfa Romeo GTA, mobil yang dibawa Mercedes bisa dibilang sangat besar, membuatnya diberi julukan Die Rote Sau (The Red Pig/Babi Merah).
Pun demikian, mobil tersebut tampil sangat kompetitif dengan finis di posisi kedua overall bersama Clemens Schickentanz dan Hans Heyer.