Permintaan Super Licence F1 Colton Herta Resmi Ditolak
Red Bull tengah menjajaki opsi untuk merekrut Colton Herta, pemenang balapan IndyCar, ke kursi balap di tim junior AlphaTauri untuk memberi Pierre Gasly jalan untuk pindah ke Alpine tahun depan.
Meski finis ketiga dan kelima dalam musim IndyCar 2020 dan 2021 serta memenangi total tujuh balapan, Herta hanya memiliki total 32 poin Super Licence, kurang delapan dari 40 yang dibutuhkan untuk balapan di F1.
Red Bull berharap pembalap Amerika berusia 22 tahun itu akan diberikan dispensasi khusus untuk melakukan debut F1 pada tahun 2023, tetapi skenario seperti itu tampaknya tidak mungkin.
FIA mengkonfirmasi pada Jumat malam bahwa Herta tidak akan diberikan superlisensi.
“FIA mengonfirmasi bahwa penyelidikan dilakukan melalui saluran yang sesuai yang mengarah ke FIA yang mengonfirmasi bahwa pembalap Colton Herta tidak memiliki jumlah poin yang diperlukan untuk diberikan Lisensi Super FIA,” bunyi pernyataan FIA.
“FIA terus meninjau peraturan dan prosedurnya, termasuk sehubungan dengan kelayakan Super Licence, dengan faktor utama yang dipertimbangkan sehubungan dengan topik ini adalah keselamatan, pengalaman, dan kinerja dalam konteks jalur.”
Herta sekarang diharapkan untuk melihat tahun terakhir kontraknya dengan Andretti di IndyCar musim depan.
Gagal mempromosikan Herta, Red Bull telah melirik opsi lain dengan Nyck de Vries dianggap sebagai target teratas setelah cameo dadakan yang berbuah poin untuk Williams pada Grand Prix Italia.
Hal ini sangat krusial bagi masa depan Gasly, yang sejatinya sudah memiliki kontrak untuk 2023 dan bertahan di AlphaTauri jika Red Bull tak mampu menemukan pengganti yang cocok.
Siapapun pembalap yang akan dipilih AlphaTauri nanti, ia akan berdampingan dengan Yuki Tsunoda yang sudah dipastikan bertahan untuk musim ketiganya di F1.