Bagnaia dan Martin Bantah Ada Ketegangan Usai MotoGP Indonesia
Jorge Martin dan Francesco Bagnaia menanggapi klaim ketegangan di tengah perebutan gelar MotoGP 2024 pada akhir pekan Mandalika.
Baik Jorge Martin maupun Francesco Bagnaia telah meluruskan klaim mengenai adanya ketegangan yang terjadi antara keduanya di tengah perebutan gelar MotoGP 2024 di Indonesia.
Pembalap Pramac Martin mencetak kemenangan Grand Prix ketiganya pada tahun 2024 saat ia memimpin seluruh jalannya balap dari pole position.
Dengan Francesco Bagnaia finis ketiga, keunggulan Martin bertambah di klasemen menjadi 21 poin, setelah sebelumnya berkurang menjadi 12 setelah Sprint Race ketika ia jatuh dari posisi terdepan.
Setelah Sprint, Bagnaia mengatakan kepada media bahwa ia merasa Martin melaju terlalu cepat di Tikungan 16 yang menyebabkan ia terjatuh, yang kemudian berubah menjadi 'perang kata-kata' antara keduanya saat Martin ditanyai tentang komentar tersebut.
Tanggapan Martin yang mengatakan "sangat mudah untuk berbicara ketika semuanya berjalan baik" dianggap sebagai sindiran terhadap Bagnaia.
Kemudian di parc ferme pada hari Minggu setelah Grand Prix, Martin awalnya tampak seperti mengabaikan Bagnaia ketika dia datang untuk memberi selamat kepadanya, sebelum keduanya kemudian berpelukan.
Ketika ditanya mengenai momen ini, Bagnaia berkata dalam konferensi pers pasca-balapan: “Saya pikir dia hampir terjatuh karena panas ketika kami berbicara di parc ferme.
"Tidak ada apa-apa di antara kita. Pagi ini di pawai pembalap, apa yang kukatakan kepadanya adalah apa yang sebenarnya kukatakan, apa yang sebenarnya terjadi.
"Saya melihat beberapa kata-kata pedas di media sosial, tetapi tidak ada yang pedas. Saya hanya berpikir dia lebih cepat dari saya di tikungan itu."
Martin menegaskan bahwa dia tidak langsung bereaksi terhadap Bagnaia setelah Grand Prix karena dia lelah secara fisik dan merasa hubungan mereka baik-baik saja.
"Saya agak lelah," tambahnya.
"Kadang dia mengatakan sesuatu dan apa yang saya dengar berbeda. Tapi, yang pasti, itu hanya candaan dan yang terpenting menurut saya adalah hubungan kami baik-baik saja."
Keunggulan Martin dalam klasemen tadinya tampak akan berkurang menjadi 17 poin setelah Pedro Acosta yang berada di posisi kedua sedang diselidiki karena kemungkinan pelanggaran tekanan ban.
Namun, stewards kemudian membebaskan Acosta, dengan mengatakan penurunan tekanan yang ditangkap sensornya disebabkan oleh kebocoran dari pelek.