Tardozzi Tentang Marc Marquez: "Untuk Jadi Pembalap Hebat, Anda Perlu Jadi Orang yang Hebat"
Pernah menjadi rival kuat di MotoGP, Davide Tardozzi dan Marc Marquez akan bekerja sama di Tim Ducati Lenovo mulai tahun 2025.
Saat Marc Marquez pindah dari Gresini Racing ke Tim Ducati Lenovo pada tahun 2025, ia kembali ke status pabrikan setelah satu tahun di skuad satelit.
Tetapi yang lebih penting lagi adalah mencapai kesetaraan teknis dengan Francesco Bagnaia, yang telah menang lebih banyak daripada pembalap lain sejak 2021.
Perjalanan Bagnaia hingga menjadi Juara Dunia MotoGP dua kali dimulai di Grand Prix Andalusia 2020, di mana ia hampir naik podium sebelum Pramac Ducati-nya mengalami kerusakan fatal di lap ke-20.
Di balapan itulah Bagnaia pertama kali muncul sebagai kandidat untuk menjadi pembalap pabrikan Ducati pada tahun 2021.
Seminggu sebelumnya, Marquez mengalami patah tulang lengan kanan di Grand Prix Spanyol.
Itu adalah cedera yang hampir mengakhiri kariernya, tetapi Marc Marquez berhasil bangkit dan akhirnya berada di tim pabrikan Ducati.
Namun dalam perjalanan panjang ke titik itu, Marc harus berjibaku melawan Honda RC213V miliknya yang semakin tidak kompetitif.
Separah itu sampai ia rela menyudahi kontrak besarnya bersama HRC satu tahun lebih awal untuk pindah ke Gresini Ducati, dan mengendarai motor satelit berusia satu tahun di 2024.
Memenangi tiga Grand Prix dan berada di posisi tiga klasemen tahun ini, Marc Marquez akhirnya bergabung dengan skuat pabrikan Ducati pada tahun 2025.
Bertarung melawan Marc pada tahun 2017, 2018, dan 2019, Team Manager Lenovo Ducati Davide Tardozzi tahu betul kualitas apa yang akan dibawa #93 ke skuat merah.
"Saya pikir Marquez adalah pebalap hebat karena dia juga orang yang hebat dan, bagi saya, dia punya kecerdasan untuk mendengarkan, bernalar, dan tahu apa yang akan Anda katakan kepadanya serta mempersiapkan jawaban berikutnya," kata Tardozzi dalam wawancara dengan media Spanyol AS.
"Ia memiliki gambaran umum yang memberi Anda kemungkinan untuk menyiapkan segalanya. Orang tersebut berada dalam komunikasi yang sempurna dengan pengendara.
“Untuk menjadi pebalap hebat, Anda juga harus menjadi pribadi yang hebat. Jika tidak, ada kelemahan.
“Dia bukan Einstein, dia bukan presiden pemerintah, tetapi dia selangkah lebih maju.”
Membawa Marquez, pembalap MotoGP tersukses tahun 2010-an, ke tim pabrikan Ducati bersama Francesco Bagnaia, pembalap MotoGP tersukses tahun 2020-an sejauh ini, berarti bahwa Tim Ducati Lenovo membentuk salah satu tim dengan dua pembalap terhebat dalam sejarah balap motor.
Bagi Tardozzi, hanya ada satu kemitraan lain dalam beberapa tahun terakhir yang layak dibandingkan dengan Bagnaia-Marquez.
“Tim seperti yang kami miliki, dengan [Francesco] Bagnaia dan Marquez, saya rasa hanya bisa bertahan jika dibandingkan dengan tim yang dihuni Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo,” ungkapnya. “Saya rasa tidak ada tim lain dalam sejarah terkini yang berada di level ini.”